Mengulik Teori Jeruk Nipis: Allah SWT Tidak Pernah Iseng Terhadap Ketentuannya

Ilustrasi jeruk nipis sebagai gambaran ketentuan Allah
Ilustrasi jeruk nipis sebagai gambaran ketentuan Allah (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita. Kadang, rencana yang telah disusun matang-matang berantakan.

Ada kalanya pula kita merasa apa yang terjadi pada kita tak masuk akal, atau bahkan terkesan sepele. Tetapi, apakah mungkin semua ini sekadar kebetulan? Ataukah ada pesan tersembunyi yang ingin Allah SWT. sampaikan melalui situasi-situasi ini?

Allah SWT tidak pernah iseng… Mari sedikit kita bermain imajinasi dengan teori jeruk nipis. Bayangkan ada sebuah jeruk nipis berwarna hijau agak ke kuning-kuningan. Kemudian jeruk tersebut kamu potong jadi dua. Kemudian pegang salah satunya dan peraslah sampai air tetesannya mengucur hingga tak disadari tiba-tiba mengenai lidah kamu.

Apa yang kamu rasakan? Asam bukan? Setiap tetesannya membuat kamu menelan ludah. Kalau imajinasi kamu kuat sekarang kamu pasti sedang menelan air liur, saking terasa asamnya.

Dari sini kita tahu bahwasanya pada realitanya jeruk nipis tersebut tidak ada. Akan tetapi rasa asamnya terasa hingga kamu harus menelan ludah. Jika kamu merasakan kejadian demikian itulah yang disebut Teori Jeruk Nipis.

Bahwa tubuh manusia dirancang untuk merespon apa yang dibayangkan. Apa yang dipikirkan itulah yang akan menjadi kenyataan. Sehingga jika kita sedang menghadapi masalah lalu kita berpikir hal yang aneh-aneh, overthingking dan semacamnya. Maka yang terjadi biasanya tubuh akan drop. Kemungkinan jatuh sakit bahkan depresi.

Baca Juga:  Inilah Kebenaran Fir’aun dalam Al-Qur'an yang Harus Kamu Tahu! | Simak Penjelasan Berikut Ini

Padahal semua kekhawatiran itu belum tentu terjadi. Kita sebenarnya sedang “meneteskan jeruk nipis” dikehidupan kita. Semakin banyak tetesannya semakin berat masalahnya. Kuncinya ada dalam pikiran masing-masing, yakin atau tidaknya diri kita atas ketentuan dari Allah SWT. Jika air liur saja bisa dipancing hanya dengan memikirkan sebuah jeruk nipis, maka sebetulnya masalahpun bisa diatasi dengan permainan pikiran.

Mulai sekarang, ubah mindset kamu. Jika kamu dihadapkan dengan masalah yang bertubi-tubi anggap itu sebagai “proses pondasi”. Anggap saja bahwa Allah SWT. hendak membangun hotel berlantai 100 dalam dirimu. Pondasinya pasti dalam sekali dan kuat sekali.

Dan pengerjaannya pun pasti lama. Allah SWT. tidak mungkin iseng memberi kita suatu permasalahan. Allah SWT. ingin melihat hamba-Nya menjadi sosok hamba yang kuat. Berbaik sangkalah maka kehidupan pun atas izin Allah SWT. akan membaik.

Allah SWT. tidak pernah bermain-main dalam memberikan ketentuan kepada hamba-Nya. Setiap kejadian, baik yang kita anggap positif maupun negatif, memiliki tujuan yang jelas dalam skema besar kehidupan kita. Maka dari itu biasakanlah untuk memikirkan hal yang positif-positif saja.

Tidak ada hal-hal positif yang didapat dari pikiran negatif, begitupun sebaliknya. Jadi biasakanlah diri berpikir yang baik dan positif, berkata yang baik, bertindak yang baik dan Insyaa Allah yang datang juga akan ketentuan yang baik pula. [] Aisyatul Latifah

Baca Juga:  Kisah Singkat Utsman bin Affan: Pemimpin dengan Kesabaran yang Tinggi

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post