Almuhtada.org – Umat Islam meyakini bahwa Nabi dan Rasul merupakan sebuah acuan terhadap segala tindakan yang dilakukan, termasuk dalam menuntut ilmu.
Dalam menuntut ilmu, tentunya tidak bisa sembarangan. Perlu adanya adab dari seorang murid, agar ilmu yang didapat dapat barokah dan bermanfaat.
Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai tiga adab dari seorang murid dalam menuntut ilmu. Ketiga adab tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, Murid sebagai seorang pelajar pada tahapan awal menuntut ilmu kepada guru maka harus menjaga dirinya dari mendengarkan perselisihan yang terjadi diantara manusia.
Tentunya ketika pada tahap awal belajar murid harus mencegah dari kebingungan akal dan pikiran dengan cara membangun fondasi yang kuat terlebih dahulu.
Salah satu faktor penghambat seorang murid dalam proses belajar bahkan bisa membuatnya menjadi putus asa dalam menuntut ilmu yaitu mendengarkan berbagai pertentangan dan juga perselisihan dari berbagai aliran sehingga bisa mengaburkan dan membingungkan pemahaman dalam menuntut ilmu.
Selama proses belajar sikap seorang murid maka harus fokus kepada sumber ilmu yang kuat sehingga akan menciptakan pemahaman yang kuat juga dan akan menciptakan sebuah landasan yang kokoh ketika akan mempelajari berbagai dimensi ataupun sudut pandang dan juga pendapat yang berbeda.
Untuk mendapatkan pemahaman yang panjang dan mendalam dalam proses internalisasi menuntut ilmu maka murid harus meninggalkan seluruh keraguan dan ketidakjelasan dari berbagai perselisihan yang ada.
Apabila murid terpapar dari berbagai perselisihan dan juga pertentangan di awal proses menuntut ilmu sehingga akal dan pikirannya belum siap menerima dan memahami dari kompleksitas berbagai pendapat dan juga yang berbeda-beda.
Proses belajar diibaratkan seperti membangun sebuah rumah. Dimana pada tahapan awal yang dilakukan adalah membangun pondasi yaitu pemahaman dasar yang kokoh dan kuat, maka setelah pondasi terbangun dilanjutkan membangun tembok dan atap sebagai cabang berbagai aliran ilmu dan juga pendapat yang berbeda.
Kedua, Murid sebagai penuntut ilmu tidak boleh meninggalkan yang mempelajari mengenai hukum-hukum Agama Islam yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah yang mencakup aspek seluruh kehidupan manusia dan makhluk ciptaan Allah SWT.
Beberapa cakupan cabang ilmu yang mempelajari hukum-hukum Islam yaitu Ushul Fiqh yang mempelajari apa yang menjadi dasar dan sumber hukum Islam serta penetapan dan juga teori hukum Islam.
Fiqh yang mempelajari mengenai hukum Islam dalam melaksanakan ibadah, pernikahan, muamalah, pidana dan juga warisan.
Tafsir yang mempelajari mengenai penafsiran Al Quran. Hadist yang mempelajari tentang periwayatan dan juga pemahaman hadis Rasulullah SAW.
Akhlak yang mempelajari mengenai ilmu budi luhur yang diperintahkan oleh agama Islam. Tasawuf ilmu yang mempelajari bagaimana tentang penyucian jiwa dan juga hati untuk senantiasa dekat dengan Allah SWT.
Dengan mempelajari hukum Islam maka akan memberikan tata cara dan juga panduan hidup bagi umat Islam, memahami hukum Islam kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, senantiasa meningkatkan keimanan dan juga ketaqwaan umat Islam kepada Allah SWT., serta membangun dan membentuk pribadi seorang murid yang memiliki akhlak mulia dan juga budi pekerti yang luhur sehingga tidak menjerumuskan kepada hal yang menyesatkan.
Contoh penerapan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menjalankan ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji apabila mampu.
Melakukan segala jenis transaksi sesuai dengan hukum syariat Islam yang berlaku. Menjalin hubungan silaturahmi yang baik kepada sesama manusia dengan berlandaskan sikap sayang dan juga saling menghormati satu sama lain. Senantiasa menjaga hati dan diri dari segala perbuatan yang mengarah kepada dosa dan juga maksiat.
Ketiga, Seorang murid maka tidak harus menekuni semua bidang ilmu dengan sekaligus akan tetapi sebagai murid harus bisa mengurutkan dari yang terpenting terlebih dahulu.
Salah satu ilmu yang paling mulia yaitu ilmu akhirat yang merupakan hasil cahaya yang diberikan oleh Allah SWT. ke dalam hati seorang hamba yang selalu mensucikan jiwa dan hati serta batinnya dengan cara berjuang untuk mendekat kepada Allah SWT. dari berbagai kotoran yang ada di hati manusia.
Demikian penjelasan mengenai adab murid dalam menuntut ilmu semoga bisa memberikan manfaat dan hikmah kepada kita semua khususnya umat Islam, semoga bermanfaat. [] Alfian Hidayat
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah