Tidak Pacaran Tapi Mendapat Dosa Pacaran?

ilustrasi tangan yang ingin menggenggam (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Banyak dari kita yang merasa aman dengan status singgel/ jomblonya karena tidak terjebak dalam hubungan pacaran. Merasa aman dan terhindar dari dosa karena tidak terikat hubungan haram dengan lawan jenis. Namun, apakah hati kita ini juga benar-benar singgel dari rasa yang seharusnya tidak ada?

Dosa tidak hanya dilihat status dia berpacaran atau tidak, tapi juga dilihat dari hatinya.  Jadi, bukan berarti karena tidak berpacaran kita dapat terhindar dari dosa berpacaran. Allah tidak hanya menilai label hubungan seorang hambanya, tapi Allah juga menilai dari apa yang tersimpan didalam hati, pikiran dan tindakan seorang hambanya. Allah menilai bagaimana cara hambanya dalam menjaga batasan, menjaga kesucian hati dan menahan diri dari perbuatan yang mendekati zina.

Coba tanyakan lagi pada diri kita sendiri, apakah ada obrolan/ chatingan dengan lawan jenis tanpa adanya kepentingan? Adakah kebiasaan saling lapor kabar setiap hari, chattingan saling memberi kabar tanpa kepentingan? Dan memberi perhatian kecil yang seharusnya tidak diberikan namun tetap dilakukan karena sudah terbiasa?

Jika iya, berarti kita sudah terjebak dalam perangkap setan. Semua hal yang kecil terlihat biasa akan berubah menjadi candu. Awalnya karena kepentingan tugas, organisasi, tapi lama-lama nyaman. Dari rasa nyaman ini tumbuhlah perasaan ingin tahu, rasa cemburu dan hampa saat tidak bertemu atau menerima kabar darinya. Bahkan, secara tidak sadar kita melakukan zina hati, dosa yang tak terasa perlahan menggerogoti kesucian jiwa.

Baca Juga:  Kebahagiaan Bukan Datang Ketika Memiliki Segalanya, Tapi Dari Mensyukuri Apa Yang Ada

Mungkin terdapat alasan “Aku kan ngga pacaran”. Tetapi dilayar ponsel terdapat satu nama yang selalu ditunggu. Setan tidak selalu menggoda manusia dengan cara yang vulgar dan jelas.  Setan ketika tidak berhasil menjerumuskan kita untuk pacaran secara terang-terangan. Ia akan mencari celah yang lebih halus dan tak terlihat, masuk lewat obrolan manis dari lawan jenis yang pada awalnya terlihat biasa dan wajar. Setan membungkus secara halus dengan dalih, hubungan islami pengingat ibadah, teman curhat, teman penyemangat atau kakak adik, padahal tujuannya sama menumbuhkan benih benih perasaan yang haram. Hubungan ini hanya membuat kita jauh dari ketenangan dan dekat dengan zina hati, maka kita harus punya 2 pilihan tegas: pertama, kalau serius tempuh ke jalan yang halal yaitu nikah. Kedua, kalau belum siap berarti harus saling tegas pada Batasan, tinggalkan, hentikan semua interaksi yang ngga perlu, jaga jarak demi kebaikan bersama.

Jadi, jangan karena kita tidak pacaran bukan berarti kita terbebas dari dosa pacaran. Karena Allah bukan hanya menilai dari status pacaran atau tidak, tapi juga dari interaksi kita dengan lawan jenis. Jangan sampai kita merasa sedang menjaga diri, padahal sebenarnya sedang asyik bermain-main dengan batas yang allah tetapkan. Ya mungkin kita terhindar dari dosa berkhalwat, bersentuhan dengan lawan jenis karena tidak pacaran, tapi Jangan sampai kita tanpa sadar melakukan zina hati, melalui chattingan dengan lawan jenis tanpa adanya kepentingan []Nur Laila Fithriani.

Baca Juga:  Webinar Beasiswa Unggulan "Ngobrol Beasiswa Unggulan Bareng Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Negeri Semarang" Pesantren Riset Al-Muhtada

Related Posts

Latest Post