Ketika Dunia Terasa Gelap, Ingatlah Allah Masih Ada

ilustrasi saling tolong menolongfreepik.com

Almuhtada.org – Semua orang pasti merasakan pasang surut kehidupan.

Kadang merasa senang, kadang sedih, hampa, dan lain sebagainya.

Ketika sedang senang, kita merasakan bahwa kehidupan begitu berarti.

Seolah-olah kita adalah tokoh protagonis dalam film yang sedang menuai tabungan kebaikannya.

Ketika sedang senang, kita lebih mudah menyerap energi positif dan mengendalikan emosi.

Hal kecil menjadi lebih indah bak suasana hati yang sedang bergejolak asmara.

Ketika sedang senang pula, kita bisa menata hidup dengan lebih mudah.

Menyelesaikan apapun dengan tersenyum dan penuh semangat.

Akan tetapi, semua itu akan terasa berat ketika kita sedang merasa sedih.

Barangkali ujian sedang mampir dan menginap dalam kehidupan kita dalam waktu yang cukup lama.

Tanpa rasa sabar, ikhlas, ikhtiar, dan tawakkal kepada Allah Swt., hidup akan terasa gelap.

Pada saat itu, kita melihat dunia sebagai sebuah tempat yang dingin.

Kita tidak bisa membedakan bagaimana cara meluapkan emosi dengan benar.

Pada saat itu, kita mencari arah, menghirup angin segar untuk mendapatkan energi positif.

Namun, tidak mudah menemukan cahaya dalam keadaan terpuruk.

Sering kali, kita hanya ingin diam, menyendiri, atau bahkan menangis tanpa mencoba bangkit lagi dan lagi.

Percayalah, walaupun kita sedang berada di fase tersebut, selalu ada jalan untuk perlahan bangkit.

Allah tidak akan menguji hamba-Nya diluar batas kemampuannya, sebagaimana firman Allah yaitu:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ ٢٨٦

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 286).

Energi positif tidak datang begitu saja, melainkan harus kita ikhtiarkan.

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan kembali energi positif ketika berada dalam keterpurukan?

1. Selalu Libatkan Allah

Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Hidup senang dan sedih datangnya dari Allah, dan akan kembali kepada-Nya juga.

Ketika Allah merampas kebahagian itu dari kita dan menggantinya dengan ujian, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah ikhlas dan tetap bersyukur.

Allah adalah dzat Yang Maha Kuasa.

Tiada hal yang diciptakan Allah kecuali terdapat hikmahnya.

Oleh karena itu, kita ikhtiarkan untuk bangkit ketika sedang terpuruk.

Jangan terlalu khawatir dengan apa yang menimpa kita, karena kita punya Allah.

Allah pasti ingin hamba-Nya naik derajat dan bertambah keimanannya.

Insyaa allah semuanya akan menjadi mudah dengan senantiasa melibatkan Allah dalam hal apapun.

2. Perbanyak Membaca Al-Quran, Dzikir, dan mengikuti majelis taklim

Baca Juga:  Menormalisasikan diri untuk melampiaskan emosi dengan tepat

Ketahuilah bahwa Al-Quran adalah sumber ketenangan hati, sebagaimana yang tertulis dalam Q.S. Yunus: 57

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاء لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.“ (QS. Yunus: 57)

Begitupun dengan dzikir.

Mengingat asma Allah, dzat semesta alam merupakan sebuah kenikmatan yang memiliki banyak keutamaan.

Mungkin di saat kita sedang sehat atau bahagia, kita luput dari kebiasaan berdzikir.

Tapi, di saat kita terpuruk dalam kesedihan, kita baru mengingat Allah, kita baru merasakan kenikmatan berdzikir.

Astaghfirullah, semoga kita senantiasa mengingat Allah dalam segala keadaan.

Ketentraman hati juga bisa didapatkan dengan cara menghadiri majelis taklim dan membaur dengan orang-orang yang saleh. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya:

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu masjid daripada masjid-masjid Allah, sedangkan mereka membaca Al-Quran dan mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenteraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan makhluk yang ada disisi-Nya.” (H.R. Muslim)

Baca Juga:  Lingkungan Mempengaruhi Kita, Mengapa? Simak Penjelasannya!!

Dengan menentramkan hati, insyaa allah akan lebih mudah menyerap energi positif dari lingkungan sekitar, sehingga kita lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan.

3. Rihlah atau Melakukan Perjalanan

Rihlah atau melakukan perjalanan ke suatu tempat dapat mengisi ulang tenaga kita agar lebih bersemangat, tentunya mengunjungi tempat yang diperbolehkan dalam agama.

Dengan rihlah, kita bisa melihat lebih banyak penciptaaan dan kekuasaan Allah sehingga bertambah keimanan kita.

Dengan memegang teguh keimanan, insyaa allah akan menjadi mudah.

4. Berserah Diri Kepada Allah

Usai berikhtiar untuk bangkit dari keterpurukan, hendaknya kita berserah diri kepada Allah Swt.

Meyakini bahwa semuanya akan berakhir, menanti hikmah yang bisa kita ambil, meyakini pula bahwa kita menjadi semakin kuat.

Allah Maha Baik.

Allah sayang kepada kita, hamba-Nya.

Barangkali, di samping penderitaan atau kesedihan yang Allah berikan kepada kita, ada orang yang bisa merasakan senang atas apa yang telah kita korbankan.

Wallahu a’lam

[]nihayah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Latest Post