Bahasa yang Baik Mencerminkan Kulitas Pribadimu

ilustrasi seorang pria dan wanita sedang berkomunikasi (freepik.com - almuhtada.org)
ilustrasi seorang pria dan wanita sedang berkomunikasi (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org-Pernahkah kita berpikir tentang bagaimana seseorang berbicara dapat mencerminkan cara berpikirnya? Kata-kata bukan sekadar rangkaian bunyi, mereka adalah hasil olahan dari cara otak memandang dunia, mengelola emosi, dan menilai sesuatu serta mengungkapkannya lewat susunan kata yang terstruktur.

Orang yang cerdas dan berpikir jernih cenderung menggunakan kata-kata yang tertata. Mereka mampu menyampaikan gagasan secara lugas, tidak tergesa, dan penuh pertimbangan serta memiliki makna. Sebaliknya, seseorang yang sering berkata kasar, menyela, atau menyebar ujaran kebencian, sering kali mencerminkan pikiran yang terburu-buru, penuh prasangka, atau bahkan malas berpikir.

Prof Endang Aminudin Aziz selaku mantan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemedikbudristek pernah menjelaskan bahwa orang yang berbahasanya bagus, kata yang diucapkannya jelas, dan runtut merupakan orang yang memiliki cara berpikir bagus. Sebaliknya, orang yang berbahasanya acak-acakan dan tidak karuan maka di dalam kepalanya itu berkecamuk pikiran-pikiran.

Bahasa selain sebagai alat komunikasi juga bisa menunjukkan sejauh mana seseorang menghargai lawan bicaranya. Kalimat yang dipilih dengan empati dan hormat menunjukkan kecerdasan emosional yang tinggi. Di sisi lain, bahasa yang merendahkan atau meremehkan, meski terdengar pintar, justru mengindikasikan ketidakmatangan berpikir karena tidak memikirkan dampaknya terhadap orang lain.

Pada era digital ini, kita makin mudah menilai kualitas pikiran seseorang hanya dari komentar atau unggahannya. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan bahwa apa yang ditulis hari ini bisa mencerminkan kualitas diri di mata publik dan bisa menjadi jejak digital dimasa depan untuk melihat rekam jejak seseorang.

Baca Juga:  Frugal Living ala Islam: Solusi Bijak di Tengah Tantangan Ekonomi Modern

Banyak sekali kasus tokoh publik yang karirnya hancur hanya karena kata-kata yang diucapkannya, hanya karena gaya bicaranya, ataupun karena komentar-komentarnya yang tidak sesuai pada tempat dan waktu.

Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih memperhatikan bagaimana kata-kata yang baik untuk menyampaikan makud yang kita ingin sampaikan.Memilih kata-kata dengan baik bukan soal pencitraan, tapi tanggung jawab. Sebab, dari tutur kata yang kita ucapkan dapat menilai sebaik apa karakter, pola pikir, dan kapasitas intelektual yang kita miliki.

Jadi, sebelum berbicara atau menulis komentar di media sosial atau media apapun, bijaklah sejenak. Apakah kata-kata kita membangun atau menjatuhkan? Apakah ia mencerminkan kejernihan pikiran atau sekadar luapan emosi? Karena pada akhirnya, pikiran yang baik akan melahirkan kata-kata yang bermakna. [] Andhika Putri Maulani

Editor : Juliana Setefani Usaini

 

Related Posts

Latest Post