Menormalisasikan diri untuk melampiaskan emosi dengan tepat

Gambar Ilustrasi Orang yang sedang memegang kepala (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Emosi merupakan hal yang lumprah dimiliki oleh manusia. Proses meluapkan emosi adalah proses perasaan manusia selama alami baik dengan perilaku positif maupun negatif. Menurut teori psikoanalitik, pelepasan emosi berkaitan dengan kebutuhan untuk meredakan konflik yang tidak disadari. sehingga, stres dan frustrasi sebenarnya dapat menjadi sinyal bahwa terdapat konflik yang butuh diselesaikan atau ada perasaan yang sedang ditekan dan butuh dilampiaskan.

Banyak orang percaya bahwa melampiaskan emosi bermanfaat karena memungkinkan mereka melepaskan frustrasi dan amarah, dan mereka lebih mampu memecahkan masalah setelahnya. hal itu berbanding terbalik dengan pandangan secara mental, marah yang berlebihan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi, serta mengganggu kesehatan spiritual dengan mengurangi kedekatan dengan Allah SWT.

Oleh karena itu penting untuk kita sadar bahwa, “menekan emosi bukanlah mekanisme penanganan yang sehat”. Menurut Psychology Today, kemarahan yang sehat dapat ditandai dengan hal-hal berikut: Mengamati dan merasakan emosi tanpa bereaksi. Ditandai dengan mengenali rasa marah sebagai sinyal untuk mengeksplorasi perasaan, pikiran, dan sensasi yang muncul di tubuh.

Lebih mudahnya, terdapat tiga trik sederhana yang mudah untuk membantu kita mengelola emosi:

  • Mengenali dan Menerima Emosi: Langkah pertama adalah mengenali dan menerima emosi yang sedang dirasakan tanpa menekan atau mengabaikannya.
  • Mengungkapkan Emosi melalui Komunikasi: Berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional dapat membantu melampiaskan emosi dan mengurangi stres.
  • Berpikir Positif: Menumbuhkan pikiran positif dapat membantu menenangkan hati dan melampiaskan emosi dengan lebih bijak. [Lailia Lutfi Fathin]
Baca Juga:  Apa Itu Coping Stress Mekanism? Cara Efektif Atasi Stress!

 

Related Posts

Latest Post