almuhtada.org – Islam mewajibkan masyarakat muslim untuk melaksanakan sholat lima waktu atau sholat fardhu. Sholat secara berjamaah lebih diutamakan daripada sholat munfarid, Disebutkan dalam hadits bahwa sholat berjamaah mendapatkan 27 derajat sedangkan sholat sendiri hanya mendapatkan satu saja. Nah jika membahas tentang sholat berjamaah maka sudah sepatutnya membahas bagaimana posisi shaf sholat yang benar.
Dalam Sunan Abi Dawud bab taswiyatus sufuf yang diriwayatkan dari Isa bin Ibrahim: أنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ، قالَ: «أقِيمُوا الصُّفُوفَ وحاذُوا بَيْنَ المَناكِبِ وسُدُّوا الخَلَلَ ولِينُوا بِأيْدِي إخْوانِكُمْ – لَمْ يَقُلْ عِيسى بِأيْدِي إخْوانِكُمْ – ولا تَذَرُوا فُرُجاتٍ لِلشَّيْطانِ ومَن وصَلَ صَفًّا وصَلَهُ اللَّهُ، ومَن قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah bersabda, luruskan shaf kalian, sejajarkan bahu, dan rapatkan yang renggang, dan lemaskan bahu saat ada yang akan mengisi barisan (Isa bin Ibrahim tidak menyebutkan redaksi ini), dan jangan kalian meninggalkan celah bagi syaitan. Siapa saja yang menyambungkan garis, maka Allah akan menyambungnya, dan siapa yang memutuskan garis, maka Allah akan memutuskannya. (Sunan Abi Dawud 1/178)
Sebenarnya terdapat banyak sekali hadist yang membahas tentang pentingnya shaf yang lurus dan rapat ketika sholat berjamaah. Bahkan ada riwayat mengatakan bahwa ketika Umar bin Khattab menjadi imam beliau pasti membawa tongkat kemudian sebelum memulai sholat beliau memastikan barisan para sahabat apakah sudah lurus atau belum, jika ada yang sedikit maju atau mundur maka Umar akan langsung menegurnya dan membetulkan. Imam bisa melafalkan
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلَاةِ
“ Luruskan shaf kalian, sesungguhnya menyebarkan shaf termasuk dari menegakkan shalat .” [ Shahih : HR. Al-Bukhari (no. 723). Lihat Shahiih at-Targiib wat Tarhiib (no. 494)]
Terdapat hadits menerangkan ada sahabat yang berada dibarisan terakhir dan ia sendirian, ketika sudah salam rasulullah langsung menyuruh mengulang sholat nya kembali. Jika kita masbuk kemudian kita berada di barisan terakhir sendiri maka kita harus menepuk dan menarik Makmum didepan kita yang berada paling pojok untuk sholat dibelakang menemani kita, dan seharusnya seperti itu.
Bagaimana sih cara menentukan lurus dan rapat nya barisan sholat, bisa dilihat dari bahu ke bahu dan di sejajarkan mata kaki antara makmum, mengapa harus mata kaki bukan jari-jari kaki saja, karena mata kaki adalah pusat atau titik tumpu tubuh kita yang lain diatasnya.
Dan mengapa rasulullah menganjurkan kita untuk meluruskan dan merapatkan shaf ketika shalat berjamaah, karena supaya sesama umat Islam tidak ada perselisihan sehingga umat Islam bersatu dan kompak menegakkan agama Islam. [] Nabila putri