Almuhtada.org- Organisasi merupakan wadah yang didalamnya terdapat sekumpulan orang untuk mencapai tujuan bersama.
Setiap organisasi memiliki pelatihan kepemimpinan yang mendukung kinerja anggotanya.
Organisasi kampus berbeda dengan organisasi di sekolah ataupun di masyarakat. Fasilitas yang memadai, lebih terstruktur, dan memiliki lingkup yang besar sehingga dapat berkontribusi dalam kemajuan bangsa dan negara.
Kegiatan dalam organisasi berfokus pada salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melakukan pengabdian.
Mahasiswa dilatih untuk terjun ke masyarakat guna memberikan nilai-nilai kebaikan sesuai dengan norma yang ada.
Misalnya mahasiswa mengikuti kegiatan mengajar yang mana mahasiswa harus mengajarkan kebaikan, ilmu yang bermanfaat dan belajar cara bersosialisasi yang baik dengan orang lain.
Kegiatan tersebut sudah banyak sekali menjadi program kerja beberapa organisasi.
Kegiatan tersebut termasuk salah satu upaya bela negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sesuai dengan Alinea ke-4 UUD 1945 yang menyatakan bahwa Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun, konteks bela negara bukan hanya pemerintah saja yang berkontribusi, akan tetapi seluruh bangsa Indonesia.
Selain itu, dari sikap kepemimpinan yang diajarkan dalam organisasi juga salah satu upaya bela negara bahwa seseorang tidak selalu menjadi yang dipimpin tetapi harus bisa memimpin.
Karena memiliki sikap kepemipinan berarti dalam dirinya sudah tertanam jiwa patriotik yang dapat memberikan kontribusi menarik sehingga dapat memotivasi anggotanya.
Pemimpin layaknya adalah seseorang yang bertanggung jawab memengaruhi anggotanya untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan bersama.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Soekarno ‘’ beri 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia’’.
Makna kutipan tersebut yaitu 1000 orang tua hanya dapat bermimpi, sedangkan 10 pemuda dapat mengubah dunia. Inilah yang disebut generasi muda adalah generasi harapan bangsa .
Selain sikap kepemimpinan, di organisasi juga mengadakan kegiatan bakti sosial yang menjunjung sikap peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan ini mengajarkan bahwa di dunia ini tidak menunggu kaya untuk bisa membantu orang lain.
Karena pada kenyataanya banyak sekali orang kaya diluar sana tetapi enggan memberikan hartanya.
Dalam organisasi terbentuk rasa peduli dan sesuai dengan fungsi mahasiswa yaitu social control.
Artinya mahasiswa dituntut sebagaai ‘’pelaku’’ di masyarakat. Mahasiswa menjadi perantara antara pemerintah dan masyarakat.
Karena mahasiswa dinilai dapat membina diri dan mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk diterapkan di masyarakat.
Melalui kegitan ini juga tertanam rasa kebersamaan dan kekompakkan yang menunjukkan upaya bela negara yaitu menjujung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.
Wujud bela negara yaitu mengamalkan sesuai nilai-nilai pancasila.
Apabila kegiatan-kegiatan diatas dianalisis, maka sudah memenuhi seluruh nilai pancasila. Dari segi ketuhanan, bahwa setiap agama mengajarkan untuk saling berbagi.
Nilai kemanusiaan berarti kegiatan ini bukti dari memanusiakan manusia. Kemudian terciptanya kebersamaan bentuk dari nilai persatuan.
Dalam kegiatan ini dirancang dengan baik tidak ada keributan, sesuai sasaran, yang berarti mencerminkan nilai kerakyatan, kebijaksanaan, dan keadilan. []Najwa Khofifahtul Azizah