Ujian Hidup dan Janji Pertolongan Allah SWT: Tafsir Q.S. Al-Baqarah ayat 214

Gambar ilustrasi orang yang sedang gelisah (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Setiap manusia yang ada dibumi pasti pernah merasakan yang namanya sebuah ujian dan cobaan hidup. Anak kecil, orang tua, lelaki maupun perempuan pasti akan mengalaminya entah itu sebuah ujian yang ringan maupun ujian  yang sangat berat.

Mungkin ada beberapa dari banyaknya manusia yang sedang berada dalam posisi tersebut bertanya “Mengapa hidupku ini terasa begitu berat? atau “Kapankah pertolongan Allah akan datang?”.

Ternyata Allah SWT telah memberikan sebuah jawaban kepada kita semua terkait pertanyaan tersebut. Di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 214 Allah SWT berfirman :

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

Arinya : Apakah kamu mengira bahwa kamu akan  masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemlaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

Baca Juga:  Memaknai “Belum Selesai Sampai Selesai” melalui Perspektif Islam

Maksud dari ayat ini adalah untuk menguatkan hati Rasulullah SAW dan para sahabat, karena saat itu ada berbagai cobaan hidup yang berat seperti keadaan ekonomi yang susah, banyak orang yang terkena penyakit, banyak orang fitnah, dan juga terjadi peperangan yang begitu berat yakni perang khondak. Mereka diuji dengan berbagai kesulitan yang besar, sampai keimanan mereka pun diguncang. Maka turunlah ayat ini untuk sebagai sebuah penenang dan juga penegasan tentang prinsip dasar kehidupan seorang muslim dalam menghadapi ujian yang ada didunia.

Dari ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan kita semua bahwa jalan menuju surga bukanlah sebuah perjalanan yang mudah untuk dilewati, seperti sebuah taman indah yang mulus tanpa adanya duri. Surga adalah sebuah anugerah terindah bagi semua orang, dan untuk mendapatkannya, manusia harus membuktikannya dengan keteguhan iman dalam menghadapi ujian yang ada didunia. Karena dalam ayat ini juga dijelaskan bahwasanya orang-orang terdahulu termasuk para nabi juga mengalami ujian dan cobaan hidup.

Baca Juga:  3 Beban Hidup yang Harus Segera Kamu Lepaskan Agar Lebih Bahagia

Dalam ayat ini juga terdapat sebuah pertanyaan yakni “Kapankah datang pertolongan Allah?”, penting untuk kita ketahui bahwa pertanyaan ini bukanlah sebuah ungkapan keputusasaan dan keraguan akan janji Allah. Akan tetapi, ini merupakan sebuah ungkapan hati seorang mukmin yang selalu berpegang teguh pada keyakinan akan adanya pertolongan Allah SWT, meski dalam keadaan yang sangat sulit. Pertanyaan ini adalah sebuah doa dari hati dan juga jiwa yang sadar bahwa segala hal yang sedang dihadapi merupakan bagian dari ketetapan Allah SWT.

Dalam akhir ayat ini, Allah SWT juga menegaskan bahwasanya pertolongan-Nya itu dekat. Hal ini menunjukkan bahwa cobaan dan ujian yang kita hadapi ini tidak akan berlangsung selamanya. Pertolongan Allah mungkin tidak langsung datang ketika kita menghadapi ujian, akan tetapi perlu kita ingat bahwasanya Dia tidak pernah ingkar terhadap janji-Nya. Waktu Allah adalah waktu yang paling sempurna, meskipun waktu itu berbeda dengan keinginan manusia.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang mukmin ketika menghadapi berbagai ujian harus bisa bersabar, berprasangka baik, dan memperbanyak doa kepada Allah SWT. Karena, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangatlah dekat dengan kita semua apabila kita tetap beriman dan bersabar dalam menghadapi berbagai macam ujian yang ada didunia. Dan Allah SWT akan membalas semua itu dengan kenikmatan yang abadi yang tidak pernah kita dirasakan didunia ini yakni nikmatnya masuk ke dalam surganya Allah SWT. [SAHRUL MUJAB]

Editor: Syukron Ma’mun

 

 

Related Posts

Latest Post