Wajib Tahu! Berikut 4 Abdullah yang Berkontribusi Besar dalam Islam

Ilustrasi Sang ‘Abadilah Al-Arba’ah (canva.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Apa kalian sudah pernah mendengar tentang ‘Abadilah Al-Arba’ah? Istilah ini merujuk kepada empat sahabat Nabi Muhammad saw. yang terkenal dengan keluasan ilmu, kekuatan hafalan, dan keteladanan mereka dalam beragama. Mereka adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr bin Ash, dan Abdullah bin Zubair.

Dalam bahasa Arab, Abadilah merupakan bentuk jamak dari Abdullah dan Al-Arba’ah berarti empat. Jadi, Abadilah Al-Arba’ah bermakna “Empat Abdullah”. Julukan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas peran besar mereka dalam menyebarkan dan menjaga ajaran Islam setelah wafatnya Rasulullah saw.

Baca Juga:  Bagaimana Kebiasaan membentuk Karakter Seseorang

Untuk lebih mengenal mereka, yuk simak penjelasan berikut!

1. Abdullah bin Abbas

Abdullah bin Abbas r.a. merupakan sepupu Rasulullah saw.. Ia dilahirkan tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah. Sejak kecil, Abdullah bin Abbas tumbuh dalam lingkungan yang sangat dekat dengan Nabi saw., sehingga ia memiliki kesempatan belajar langsung dari sumber ajaran Islam yang utama.

Ia sering dikenal sebagai Tarjumanul Qur’an atau juru tafsir Al-Qur’an berkat kedalaman ilmunya dalam memahami ayat-ayat Allah. Hal itu tidak terlepas dari doa yang pernah Rasulullah berikan kepadanya, “Ya Allah, ajarkanlah dia hikmah dan ta’wil (penafsiran Al-Qur’an).”

Setelah wafatnya Nabi saw., Abdullah bin Abbas menjadi rujukan utama dalam masalah tafsir dan fiqh di kalangan para sahabat. Beliau terkenal dengan kecerdasannya, ketekunannya dalam menuntut ilmu, serta kedalaman pemahamannya yang luar biasa. Selain itu, ia juga aktif berdakwah dan mengajarkan ilmu kepada generasi berikutnya.

2. Abdullah bin Umar

Abdullah bin Umar r.a. adalah putra dari Khalifah Umar bin Khattab. Ia lahir di Makkah sekitar sepuluh tahun sebelum hijrah. Abdullah bin Umar merupakan sosok yang sangat berhati-hati dalam beragama dan memiliki karakter yang kuat untuk meneladani setiap sunah Nabi saw. secara mendetail.

Ia termasuk sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis, khususnya hadis-hadis tentang amalan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Abdullah bin Umar dikenal sangat sederhana dalam hidupnya dan amat menjauhi urusan duniawi, bahkan ketika masa kekuasaan dan fitnah politik melanda umat Islam.

Dalam urusan amal, beliau terkenal sangat teliti. Ketika melakukan suatu amal ibadah, ia berusaha untuk melakukannya persis seperti yang dilakukan Nabi saw., baik dalam perkara kecil maupun besar. Sikap wara’ (kehati-hatian dalam agama) dan keikhlasan Abdullah bin Umar menjadi teladan agung bagi umat hingga hari ini.

Baca Juga:  Peran Islam dalam Menjawab Tantangan Sosial di Era Modern

Abdullah bin Amr bin Ash merupakan sahabat yang dikenal tekun dalam mencatat hadis. Ia menulis banyak sabda Rasulullah saw. dalam sebuah kitab bernama Ash-Shahifah As-Sadiqah. Selain itu, Abdullah bin Amr juga terkenal sebagai ahli ibadah yang menghabiskan banyak waktunya untuk salat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.

3. Abdullah bin Amr

Abdullah bin Amr r.a. adalah putra dari sahabat terkenal, Amr bin Ash, sang penakluk Mesir. Abdullah bin Amr sejak muda telah menunjukkan semangat luar biasa dalam menuntut ilmu dan beribadah.

Salah satu keistimewaannya adalah kebiasaan beliau mencatat hadis-hadis yang beliau dengar langsung dari Rasulullah saw.. Inisiatif ini kemudian menghasilkan kumpulan tulisan yang dikenal dengan Ash-Shahifah As-Sadiqah, salah satu catatan hadis tertua pada masa sahabat.

Selain dikenal sebagai penulis hadis, Abdullah bin Amr juga memiliki semangat ibadah yang luar biasa. Ia sering berpuasa dan menghidupkan malamnya dengan shalat, hingga Rasulullah saw. pernah menasihatinya agar tidak berlebihan dalam beribadah dan menjaga keseimbangan hidupnya.

Kelebihan lain dari Abdullah bin Amr adalah kepekaannya terhadap ilmu akhir zaman dan prediksi sosial. Banyak riwayat hadis tentang tanda-tanda kiamat yang disampaikan melalui jalur beliau.

4. Abdullah bin Zubair

Abdullah bin Zubair r.a. adalah cucu dari Abu Bakar Ash-Shiddiq dan putra dari Asma’ binti Abu Bakar. Ia lahir di Madinah dan menjadi bayi pertama yang lahir di lingkungan kaum Muhajirin setelah hijrah.

Abdullah bin Zubair dikenal sebagai sosok yang pemberani, tegas, dan berjiwa kepemimpinan tinggi. Sejak muda, ia sudah ikut dalam berbagai pertempuran besar, termasuk Perang Yarmuk dan pengepungan kota Konstantinopel. Keberanian dan keteguhannya menjadikan ia dihormati oleh kawan maupun lawan.

Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah, Abdullah bin Zubair mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah di Makkah dan Madinah, sebagai bentuk perlawanan terhadap kekuasaan yang dinilai menyimpang. Ia memimpin umat dengan penuh keberanian, meski akhirnya gugur syahid setelah pengepungan panjang terhadap kota Makkah.

Sikapnya yang teguh mempertahankan prinsip kebenaran hingga akhir hayat menjadikan Abdullah bin Zubair sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian dalam sejarah Islam.

Mengenal Abadilah Al-Arba’ah memberikan kita pelajaran berharga tentang pentingnya menuntut ilmu, menjaga kejujuran, dan istiqamah dalam kebaikan. Mereka menunjukkan bahwa kekuatan umat Islam tidak hanya terletak pada fisik, tetapi juga pada kedalaman ilmu, akhlak, dan keteguhan hati. Dengan memperkuat aspek tersebut, mereka mampu banyak berkontribusi untuk agama Islam. Semoga kita dapat meneladani semangat mereka dalam menuntut ilmu dan memperjuangkan kebenaran. [Syukron Ma’mun]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Latest Post