almuhtada.org – Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali dihadapkan dengan berbagai tantangan yang menguji ketahanan mentalnya hingga menggoyahkan rasa percaya diri atau keyakinannya. Salah satu cara untuk menjaga semangat dan keyakinan diri adalah dengan menggunakan afirmasi positif. Dalam Islam, konsep ini sejalan dengan ajaran untuk selalu berpikir baik, bersyukur, dan berprasangka baik terhadap Allah SWT. Kata-kata positif yang diucapkan kepada diri sendiri tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga menjadi doa yang memperkuat keyakinan dan keimanan.
Kalimat afirmasi positif pertama yang sering digunakan adalah “Kamu bisa atau kamu jago!” Kalimat ini biasanya diucapkan sebelum menghadapi tantangan atau ujian. Dalam Islam, konsep ini mirip dengan keyakinan terhadap takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d: 11). Dengan keyakinan bahwa usaha dan doa akan membawa hasil terbaik, seorang Muslim dapat menghadapi tantangan dengan optimisme dan keberanian.
Afirmasi lainnya yakni seperti “Kamu telah melakukan yang terbaik!” merupakan bentuk penghargaan terhadap usaha yang telah dilakukan. Dalam Islam, setiap usaha yang dilakukan dengan niat yang baik dan ikhlas akan mendapatkan ganjaran dari Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari & Muslim). Dengan mengatakan hal ini kepada diri sendiri, seseorang diajak untuk selalu bersyukur atas usahanya tanpa merasa berkecil hati jika hasil yang diharapkan belum tercapai.
Afirmasi lainnya, seperti “Terima kasih atas kerja kerasmu” atau “Keren banget!”, juga selaras dengan ajaran Islam tentang pentingnya bersyukur dan menghargai usaha. Allah berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu” (QS. Ibrahim: 7). Dengan mengucapkan apresiasi terhadap diri sendiri dan orang lain, seseorang tidak hanya meningkatkan kebahagiaan, tetapi juga memperkuat rasa syukur dan ketakwaan. Selain beberapa kalimat afirmasi positif tersebut, tentu masih banyak lagi kalimat positif yang dapat kita ucapkan untuk memotivasi diri sendiri maupun oran lain.
Jadi afirmasi positif bukanlah sekadar kata-kata motivasi, tetapi juga refleksi dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan keteguhan hati, rasa syukur, dan optimisme. Dengan selalu mengingat bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong, setiap individu dapat menjadikan afirmasi positif sebagai bagian dari doa dan ikhtiar dalam menjalani kehidupan. [] Aisyatul Latifah