almuhtada.org – Pernahkah kamu merasa sedih hingga merasa sulit untuk bangkit kembali? Kesedihan adalah bagian alami dari kehidupan yang dirasakan oleh setiap manusia, bahkan dirasakan oleh para nabi dan rasul. Dalam Al-Qur’an, kita bisa melihat bagaimana Nabi Yakub yang sedih setalah kehilangan Nabi Yusuf atau bagaimana Rasulullah SAW mengalami masa ‘amul huzni’ (tahun kesedihan) setelah wafatnya Khadijah dan Abu Thalib. Namun, satu hal yang membedakan mereka dari kita adalah cara mereka menghadapi kesedihan tanpa berlarut-larut.
Kesedihan menjadi suatu masalah jika mulai melemahkan iman dan tekad seseorang. Orang yang larut dalam kesedihan sering kali kehilangan semangat, tidak mau bersosialisai dengan lingkungan, dan bahkan merasa tidak berdaya. Imam Ibn Qayyim pernah mengatakan bahwa kesedihan itu bisa melemahkan hati, menurunkan semangat, dan menjauhkan kita dari amal kebaikan. Bahkan kesedihan yang berlebihan justru menjadi celah bagi setan untuk melemahkan iman kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana cara mengelola kesedihan agar tetap bisa bertumbuh dan bangkit kembali.
Ustadz Sonny Abi Kim dalam channel youtubenya menjelaskan bahwa untuk melepas kesedihan ada rumus sederhana yang bisa kita terapkan yaitu rumus ABC, yang mana:
- A: Akui
Jangan pernah menolak atau bahkan menyangkal rasa sedih yang sedang kita hadapi. Kesedihan adalah bagian dari fitrah manusia. Nabi Yakub sendiri pernah berdoa kepada Allah, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS. Yusuf: 86). Mengakui kesedihan bukanlah tanda kelemaha melainkan langkah awal untuk menerima kenyataan dan menemukan solusinya.
- B: Beri Waktu
Tidak semua luka itu bisa sembuh dalam waktu yang sekejap. Beri waktu diri sendiri dulu untuk merasakan, memproses, dan memahami emosi yang sedang dialami. Waktu bisa menjadi obat alami bagi hati yang sedang terluka. Nanti setealh berjalannya waktu kesedihan pasti akan berkurang, apalagi jika dibarengi dengan ibadah dan refleksi diri.
- C: Curhat kepada Allah
Curhat atau mengekspresikan perasaan sangat penting untuk membantu proses penyembuhan. Namun, kita harus memastikan bahwa curhatnya dilakukan dengan cara yang tepat. Boleh saja kita berbagi cerita kepada orang yang dipercaya, tetapi yang paling utama adalah curhat kepada Allah. Rasulullah mengajarkan kita banyak doa untuk menghadapi kesedihan, salah satunya yaitu:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan duka, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, serta dari tekanan utang dan penindasan manusia.” (HR. Bukhari)
Selain menerapkan rumus ABC, kita juga bisa menguatkan diri dengan cara berdoa dan beribadah. Para nabi dan rasul selalu menjadikan doa sebagai pegangan utama dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Salah satu doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an adalah:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْۙ ٢٥ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْۙ ٢٦
“Ya Allah, lapangkan dadaku, mudahkan urusanku.” (QS. Thaha: 25-26)
Kesedihan adalah bagian dari kehidupan kita, maka dari itu jangan sampai kesedihan menghambat kita untuk terus bertumbuh. Akui, beri waktu, dan curhat kepada Allah adalah langkah-langkah sederhana namun bisa membantu kita dalam mengelola kesedihan dengan baik. [] Miftahudin
Editor:
Qoula Athoriq Qodi