Almuhtada.org – Seorang muslim terlebih lagi seorang pencari ilmu , sudah semestinya berusaha menjaga kondisi hatinya agar tidak menjadi keras dan membatu. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa hati seseorang akan tetap sehat dan kuat jika pemiliknya menjalankan tiga hal berikut:
▪ Menjaga kekuatan hati. Kekuatan hati akan terjaga dengan iman dan wirid-wirid ketaatan.
▪ Melindunginya dari segala gangguan/bahaya. Perkara yang membahayakan itu adalah dosa, kemaksiatan dan segala bentuk penyimpangan.
▪ Mengeluarkan zat-zat perusak yang mengendap di dalam dirinya. Yaitu dengan senantiasa melakukan taubat nasuha dan istighfar untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukannya.
Sungguh indah perkataan Ibnu Taimiyah rahimahullah, “Setiap hamba pasti membutuhkan waktu-waktu tertentu untuk menyendiri dalam memanjatkan doa, berzikir, sholat, merenung, berintrospeksi diri dan memperbaiki hatinya.”
Dari perkataan Ibnu Taimiyah diatas kita sebagai hamba tentu membutuhkan waktu tertentu untuk menyendiri, dimana dengan menyendiri kita dapat lebih khusyu dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta`ala, seperti saat kita menyendiri ketika memanjatkan doa, berzikir, sholat, serta disaat berintropeksi diri atau yang disebut muhasabah, hal-hal tersebut sangat diperlukan sebagai jalan bagi kita untuk memperbaiki hati dan membersihkan jiwa.
Ibnu Taimiyah juga berkata, “Dzikir bagi hati laksana air bagi seekor ikan. Maka apakah yang akan terjadi apabila seekor ikan telah dipisahkan dari dalam air?”
Ada seseorang yang mengadu kepada Hasan al-Bashri, “Aku mengadukan kepadamu tentang kerasnya hatiku.” Maka beliau menasehatinya, “Lembutkanlah ia dengan berdzikir.”
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang menginginkan kejernihan hatinya hendaknya dia lebih mengutamakan Allah daripada menuruti berbagai keinginan hawa nafsunya. Hati yang terkungkung oleh syahwat akan terhalang dari Allah sesuai dengan kadar kebergantungannya kepada syahwat. Hancurnya hati disebabkan perasaan aman dari hukuman Allah dan terbuai oleh kelalaian. Sebaliknya, hati akan menjadi baik dan kuat karena rasa takut kepada Allah dan ketekunan berdzikir kepada-Nya.” [] Puan Sukowati