Jangan Hanya Menjadi Pelajar, Jadilah Seorang Murid yang Belajar

Sumber: Pinterest Ilustrasi seorang guru di kelas

almuhtada.org –  Sebagai muslim kita diwajibkan menuntut ilmu sepanjang hidup. Ilmu dipandang sangat krusial karena ia menunjang kehidupan manusia sehingga sukses. Orang yang berilmu dikatakan sebagai orang yang sukses hidup, meski itu tidak langsung menjadikannya hidup sukses. Bagaimanapun, ilmu memudahkan untuk sukses, bahkan satu, pernah dan diamini banyak orang, menyatakan bahwa pengetahuan adalah jalan paling tidak berisiko menuju kesuksesan. Yang mana pun adalah suatu pilihan; untuk sukses hidup dengan ilmu atau hidup sukses karena ilmu.

 

Artikel ini akan membahas mengenai orang-orang yang menuntut ilmu, yaitu pelajar dan seorang murid. Keduanya sebetulnya sama, tetapi penulis memaknainya berbeda untuk mengkomunikasikan suatu pesan—yang semoga tersampaikan dengan baik.

Baca Juga:  Learn, Share & Care Tugas Generasional: 3 Kebiasaan yang Bisa Membuat Anda Terikat dengan Baitul Maqdis

Jangan hanya menjadi pelajar, jadilah seorang murid yang belajar. Pelajar dalam artikel ini tidak serta merta menunjukan orang-orang yang bersekolah secara formal. Ketika sufiks dari kata “Pelajar” dipisah ia merepresentasikan makna ‘dikenai’, sehingga pelajar bermakna seorang yang dikenai ajar: yang mana merupakan bentuk kalimat pasif. Kalimat pasif terbentuk ketika subjek tidak begitu penting, atau dalam konteks ini pelajar adalah orang yang mengambil untuk dirinya sendiri, atau dengan kata lain ia adalah orang yang belajar tanpa memberikan porsi hormat yang seharusnya kepada sumber pengetahuannya: orang yang mengajarnya/pengajar.

Baca Juga:  Panduan praktis menyambut Ramadan untuk Ibadah yang berkualitas

Sedangakan ketika seseorang adalah murid maka ia harus mengakui dirinya memiliki seorang guru, karena murid berarti seorang yang berguru. Maka ketika itu, ia harus menghargai gurunya sejauh ketergantungannya terhadap ilmu, pun ketika dirinya merasa bebas dan tidak terikat terhadap pengetahuan, selama ia adalah murid maka ia tetap diharuskan menggugu gurunya.

 

Dalam islam sendiri memuliakan guru merupakan bentuk memulaikan ilmu yang dapat mempermudah dalam penguasaan bidang tertentu. Artikel ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa ketika menuntut ilmu sebagai pelajar juga harus memuliakan pengajar sebagaimana ia menghargai ilmu-ilmu yang pastinya akan bermanfaat baginya entah di kehidupan sekarang maupun kelak di akhirat.[]irbad

Related Posts

Latest Post