Implementasi Keimanan Berdasarkan Al Qur’an dan Hadis

Mengamalkan nilai keimanan dalam kehidupan Sehari hari (pixabay.com - almuhtada.org)

Almuhtada.org –  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keyakinan; ketetapan hati; keteguhan hati. Yang pada dasarnya seorang muslim percaya kepada hakikat rukun iman yakni iman kepada allah, malaikat, kitab-kitab allah, rosul, kiamat serta qadha dan qadar.

Dalam sebuah hadist Rasulullah saw bersabda :

(اْلاِيْمَانُ مَعْرِفَةٍ بِاْلَقلْبِ وَ قَوْلٌ بِلِّلسَانِ وَعَمَلٌ بِاْلَاْركَانِ  (رواه ابن ماجه

Artinya: “iman itu dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan (H.R. Ibnu Majah.

Keimanan dalam pengertian hadis diatas bahwa iman bukan hanya sekedar dipercaya saja, tetapi juga diucapkan dan diamalkan. Cara menerapkan nilai keimanan sebagai berikut :

Pertama, Menjaga Kebersihan

Allah swt itu indah dan menyukai kebersihan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, bersih dan menyukai kebersihan.” (HR. Muslim)

Dalam hadis tersebut mengajarkan kepada kaum muslim untuk menjaga kebersihan dan lingkungan.

Dalam hadis tentang keimanan yang populer yaitu

اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Mengapa Allah memerintahkan manusia untuk menjaga kebersihan sebab jika tidak menjaga kebersihan dapat memberikan dampak yang buruk untuk manusia bagi kesehatan dan lingkungan

Kedua, Amar Ma’ruf nahi Mungkar

Mengamalkan perbuatan yang baik dan menjauhi perbuatan yang buruk, Contoh: menggunjing, mencuri, berbohong, tidak amanah dan lain lain.

Dalam sebuah hadis rasulullah bersabda

 عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Baca Juga:  Menapaki Langkah Istiqomah dalam Sholat Tahajud: Jalan Menuju Keberkahan

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49].

Dari hadis tersebut juga mengajarkan kepada kaum muslim jika melihat suatu kemungkaran yang dimurkai allah namun tidak bisa menasehati secara langsung maka cukup dengan mengingkarinya lewat hati.

Terakhir, Mengucapkan Syahadat

Syahadat bukan hanya syarat untuk masuk islam melainkan juga digunakan pada saat doa tasyahud akhir sebagai bentuk kehati hatian jika tanpa sengaja kita keluar dari agama islam dengan melakukan hal dilarang oleh allah swt. doa tasyahud akhir tersebut yaitu

 

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Semoga bermanfaat [] Azizah Fiqriyatul Mujahidah

Related Posts

Latest Post