Almuhtada.org – Pada masa Nabi Musa A.S terdapat salah satu kisah yang sangat menarik dan penuh hikmah. Kisah ini bermula ketika Nabi Musa A.S didatani oleh seorang wanita dari Bani Israil.
Wanita tersebut berkata kepada Nabi Musa A.S : “Wahai utusan Allah, aku mendengar jika engkau bisa bertemu secara langsung dengan Allah SWT. Jika engkau bertemu dengan Allah SWT, bisakah engkau meminta kepada-Nya untuk membeikanku seorang keturunan?”
Mendengar hal tersebut Nabi Musa A.S menyanggupi permintaan wanita tersebut. setelah mengetahui permintaannya disetujui oleh Nabi Musa A.S wanit tersebut sangat senang dan pamit kepada Nabi Musa. Ketika Nabi Musa A.S bertemu dengan Allah SWT, Nabi Musa menyampaikan tentang permintaan wanita tersebut kepada Allah SWT.
Allah SWT berkata kepada Nabi Musa : “Wahai Musa, ketahuilah bahwasannya wanita yang sedang engkau bicarakan ini telah aku takdirkan mandul.” Mendengar pernyataan tersebut, Nabi Musa A.S akhirnya mengetahui alasan wanita tersebut datamg kepadanya.
Tentunya Nabi Musa A.S merasa sedih, karena ia sangat mengetahui raut wajah wanita tersebut ketika datang kepadanya. Namun, Nabi Musa A.S tidak bisa berbuat apapun, karena hal tersebut merupakan takdir Allah SWT yang telah digariskan untuk wanita tersebut.
Nabi Musa A.S akan mengatakan yang sebenarnya ketika wanita tersebut mendatanginya lagi. Namun, ternyata wanita tersebut tidak pernah datang kepada Nabi Musa A.S lagi.
Hingga suatu hari ia tidak sengaja berjumpa dengan wanita tersebut namun dengan raut wajah yang sangat bahagia dengan anak kecil disampingnya.
Melihat hal tersebut, Nabi Musa A.S menghampiri wanita tersebut dan menanyakan terkait anak kecil yang bersamanya.
Wanita tersebut dengan sangat gembira memperkenalkan anak kecil tersebut sebagai anaknya. Mengetahui hal tersebut, Nabi Musa A.S terheran, karena Allah SWT telah menakdirkan wanita tersebut mandul, bagaimana mungkin ia bisa memiliki anak.
Setelah pertmuan singkat tersebut Nabi Musa A.S masih bertanya – tanya didalam benaknya. Ketika Nabi Musa A.S bertemu dengan Allah SWT. Agar menghindari prasangka buruk, Nabi Musa A.S menanyakan hal tersebut kepada Allah SWT.
Allah SWT berkata kepada Nabi Musa A.S : “Wahai Musa, wanita tersebut memang aku takdirkan sebagai wanita mandul, ia tidak bisa memiliki anak. Tapi, tahukah engkau wahai Musa. Setiap malam ia selalu bangun, berdo’a dengan penuh harap kepada-Ku untuk dikaruniakan keturunan. Jika Aku tidak mengabulkan do’anya maka Aku sangat malu.”
Dari kisah tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwasannya, do’a dapat merubah takdir muallaq, yaitu takdir yang dapat dirubah dengan usaha atau ikhtiar manusia. Oleh karena itu, jangan pernah putus asa dalam berdo’a, karena bagaimanapun Allah SWT akan mengabulkan do’a setiap hamba-Nya. Jangan lupa untuk tetap diiringi dengan usaha yang maksimal, Semoga bermanfaat! [] Aulia Cassanova