almuhtada.org – Dalam sejarah Islam, salah satu kisah yang paling menarik perhatian umat hingga kini adalah riwayat pertemuan seorang sahabat Nabi, yaitu Tamim Ad-Dari, dengan sosok Dajjal serta makhluk misterius bernama Jassasah.
Riwayat ini tercantum dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan menjadi salah satu sumber utama yang menjelaskan tentang keberadaan Dajjal di masa sebelum kemunculannya pada akhir zaman.
Kisah ini bukan hanya mengandung unsur perjalanan yang menegangkan, tetapi juga memberikan gambaran deskriptif mengenai tanda-tanda besar yang akan muncul menjelang Hari Kiamat.
Tamim Ad-Dari adalah seorang sahabat yang dikenal sebagai ahli ibadah dan mantan pendeta Nasrani sebelum masuk Islam.
Dalam kisahnya, Tamim menceritakan bahwa ia dan beberapa orang lainnya terombang-ambing di lautan selama sebulan akibat badai yang sangat dahsyat.
Hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau yang tidak dikenal. Saat menyusuri pulau itu, mereka bertemu dengan makhluk berbulu lebat yang seluruh tubuhnya ditutupi rambut hingga sulit membedakan mana bagian depan dan belakangnya.
Makhluk itu memperkenalkan dirinya sebagai Jassasah, sosok yang dalam hadis digambarkan sangat menakutkan dan memiliki peran sebagai penyampai pesan kepada penghuni pulau.
Setelah bertemu Jassasah, Tamim dan rombongannya diarahkan menuju sebuah bangunan besar di bagian dalam pulau.
Di sana, mereka mendapati seorang pria yang tubuhnya diikat dengan rantai sangat kuat. Tangan dan kakinya terbelenggu, sementara posisinya dijaga rapat.
Pria itu kemudian menanyai Tamim tentang berbagai peristiwa yang sedang terjadi di dunia saat itu mulai dari keberadaan Nabi Muhammad, kondisi tanah Arab, hingga tanda-tanda tertentu yang menjadi isyarat bagi dirinya.
Setelah selesai bertanya, pria tersebut mengaku bahwa dirinya adalah Al-Masih Ad-Dajjal, makhluk fitnah terbesar yang akan keluar pada akhir zaman.
Ia menjelaskan bahwa ia masih belum diizinkan untuk keluar, tetapi masa itu akan datang ketika tanda-tanda tertentu telah terpenuhi.
Nabi Muhammad Saw. menguatkan kebenaran kisah ini, dan bahkan mengumpulkan para sahabat untuk menyampaikan hadis Tamim Ad-Dari agar umat Islam memahami dan mewaspadai fitnah Dajjal.
Riwayat ini memberikan gambaran deskriptif bahwa sebelum kemunculannya, Dajjal berada di sebuah tempat terpencil di bumi, terikat dan menunggu waktu yang telah ditetapkan oleh Allah.
Kehadiran Jassasah dalam kisah ini juga menjadi bagian misterius yang menambah dimensi baru dalam pembahasan tanda-tanda kiamat.
Kisah ini hingga kini tetap menjadi bahan pembelajaran penting bagi umat Islam. Selain memperkuat keyakinan akan ajaran Nabi tentang akhir zaman, riwayat ini juga mengingatkan agar umat selalu meningkatkan iman dan kewaspadaan terhadap fitnah besar yang akan terjadi.
Dari perjalanan seorang sahabat inilah, umat Islam mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai sosok Dajjal, Jassasah, dan peristiwa yang akan menerangi masa depan umat manusia. [] Syukron Yuli Yanto











