almuhtada.org – Kelahiran nabi Muhammad saw. membawa kebahagiaan dan rahmat bagi seluruh alam. Dalam QS. Al-Anbiya ayat 107 Allah Swt berfirman ;
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
Pada Tahun Gajah, tepatnya 12 Rabiul Awal atau 23 April 571 M, terjadi berbagai peristiwa luar biasa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad saw.
Dalam sebuah riwayat, Aminah ibu Rasulullah menuturkan kesaksiannya sendiri tentang pengalaman yang ia rasakan selama masa kehamilan. Ia berkata, “Pada saat memasuki enam bulan kehamilan, aku melihat dalam mimpi seorang berkata kepadaku “Wahai Aminah, engkau sedang mengandung manusia termulia di jagat raya. Bila ia lahir, namailah ia Muhammad. Namun untuk saat ini, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun”.
Muhammad bin Sa‘ad meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas yang menuturkan bahwa Aminah berkata, “Pada detik kelahiran Muhammad, keluar pula bersama beliau cahaya yang menerangi muka bumi dari timur hingga barat. Ia lahir dengan tangan menyangga badannya, kemudian mengambil segenggam tanah, dan mengangkat kepalanya ke arah langit.”
Fathimah binti Abu Al-Ash Al-Tsaqafiyyah juga menyampaikan kesaksiannya, “Aku hadir pada saat Muhammad dilahirkan. Kulihat seisi rumah dipenuhi cahaya terang benderang, lalu kulihat pula bintang-bintang turun dan mendekat seolah-olah hendak jatuh ke tanah.”
Selain itu, terdapat pula peristiwa besar yang terjadi menjelang kelahiran Rasulullah Saw, yaitu serangan pasukan bergajah yang dipimpin Raja Abrahah. Ia berniat menghancurkan Ka‘bah. Namun, Allah Swt menggagalkan serangan tersebut dengan mengirim burung Ababil yang melempari pasukan itu dengan batu panas. Mukjizat ini diabadikan dalam Al-Qur’an Surah Al-Fil ayat 1–5.
Perubahan alam juga tampak di Makkah pada masa itu. Wilayah yang biasanya kering dan tidak banyak ditumbuhi tanaman kecuali pohon kurma yang tiba-tiba menjadi subur. Sumber air satu-satunya, yaitu sumur Zamzam, tetap menjadi penopang kehidupan. Namun, menjelang kelahiran Nabi Muhammad Saw, Mekah diguyur hujan lebat sehingga pepohonan tumbuh lebih rimbun. Seolah alam semesta ikut merasakan kebahagiaan dan menyambut kedatangan beliau.
Kejadian menakjubkan lainnya adalah hancurnya berhala-berhala yang disembah sebagian kaum Yahudi serta padamnya api sesembahan kaum Majusi, yang sebelumnya telah menyala selama ratusan tahun tanpa pernah padam. Pada saat yang sama, Istana menjadi simbol kemegahan Persia tiba-tiba berguncang hebat, menyebabkan beberapa balkon dan bagian bangunan runtuh.
Dari berbagai peristiwa luar biasa ini, dapat kita pahami bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw. merupakan tanda kebesaran Allah Swt yang menunjukkan betapa agungnya kedatangan beliau ke dunia. Rasulullah Saw diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, membawa cahaya petunjuk dan akhlak mulia bagi umat manusia.
Semoga kita mampu meneladani akhlak Rasulullah Saw, memperkuat keimanan, serta menumbuhkan kecintaan kepada beliau. Momen kelahiran Nabi Muhammad Saw selayaknya menjadi pengingat bahwa Allah Swt telah menghadiahkan nikmat terbesar bagi umat manusia, yaitu diutusnya Rasulullah Saw sebagai pembimbing jalan yang lurus menuju surga-Nya. [Shokifatus Salamah]











