Almuhtada.org – Pada zaman modern saat ini teknologi semakin pesat, semua bisa diakses dengan mudah. Namun ada juga tantangan yang harus dihadapi, seperti kecondongan pada teknologi sehingga mudah teralihkan diri dari tujuan utama yaitu beribadah kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam (Q.S Adz-Dzariyat : 56)
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia dan jin diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya seperti sholat, puasa, zakat, haji (bagi yang mampu) maupun dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Namun, kenyataan sosial menunjukkan bahwa banyak manusia, seperti generasi muda dan pelajar, mulai luntur dari nilai-nilai ketuhanan.
Ini adalah hal yang perlu digaris bawahi bahwa mental, kesehatan yang baik, dan kebahagiaan yang bermasalah dapat memicu tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri.
Fitrah sebagai Dasar Keberadaan Manusia
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah di atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu.
(QS. Ar-Rum : 30)
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk mengenal Allah, mencintai kebaikan, menjauhi kemaksiatan, dan mencari ketenangan melalui ibadah.
Fitrah ini tertutupi oleh dosa, hawa nafsu, dan kelalaian, sehingga manusia tidak lagi berjalan di atas jalur yang ditetapkan oleh Allah SWT.
Keimanan
Dalam Islam, Iman adalah cahaya yang menguatkan diri dalam setiap ujian. Allah SWT menegaskan:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram. (QS. Ar-Ra’d : 28)
Manusia diciptakan ditujukan untuk mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya, sudah seharusnya jika memohon doa kepadanya agar dilindungi oleh Allah SWT ketika ditimpa sebuah ujian.
Sebaliknya, ketika iman melemah:
- Hati menjadi gelisah
- Pikiran menjadi kacau
- Hidup terasa tidak bermakna
- Masalah kecil terasa besar
- Masalah besar dianggap tidak ada harapannya
Beberapa kondisi diatas adalah kondisi yang kemungkinan besar membuat sebagian manusia mengambil jalan pintas seperti percobaan bunuh diri.
Fenomena Bunuh Diri sebagai Indikasi Krisis Keimanan
Sepertinya hal ini mencerminkan tentang keinginan kita dan kondisi yang kita hadapi sepanjang hari.
Beban hidup yang sangat berat tanpa dukungan spiritual sering kali mengarah pada rasa putus asa. Ini menunjukkan bahwa memilih untuk mengakhiri hidup bukanlah jawaban, melainkan hanya membuka jalan menuju penderitaan yang lebih berat.. Allah juga mengingatkan:
“Janganlah kamu putus asa”.(QS.Yusuf:87)
Upaya Menjaga Keimanan Untuk Tidak Melanggar Fitrah
Untuk kembali kepada fitrah, seseorang harus memperkuat hubungan dengan Allah. Berikut adalah upaya-upaya untuk menjaga keimanan
- Menjaga Ibadah Wajib
- Mengingat Allah Swt melalui Zikir dan Membaca Al-Qur‘an
- Menghadiri Majeiis Ilmu
- Membangun Visi Hidup yang Berorientasi Akhirat
Menjaga keimanan berarti menjaga fitrah yang Allah titipkan pada setiap insan.
Ketika iman melemah, fitrah menjadi tertutup, hati menjadi gelap, dan manusia mudah terjerumus pada perbuatan yang melanggar syariat, termasuk bunuh diri.
Umat Islam bahagia satu sama lain: Mereka dekat dengan Tuhan, mereka dicintai, mereka adalah manusia, mereka tersembunyi satu sama lain.
Dengan demikian, manusia akan mampu menghadapi seluruh ujian hidup tanpa kehilangan diri.[Azizah Fiqriyatul Mujahidah]
