Menelusuri Makna dan Sejarah Nama Siti di Indonesia

Ilustrasi nama (almuhtada.org - freepik.com)

almuhtada.org – Setiap orang memiliki nama sebagai bagian dari identitas dirinya. Melalui nama, seseorang dikenal, dipanggil, dan bahkan dinilai oleh orang lain. Dalam pandangan Islam, nama bukan sekadar sebutan, melainkan doa dan harapan yang melekat sepanjang hidup pemiliknya.

Nabi Muhammad SAW memerintah kepada umatnya untuk memberikan nama yang baik kepada anaknya. Seperti dalam hadits riwayat Abi Darda’ berikut ini:

قال رسول الله صل الله عليه و سلم: انكم تدعون يوم القيامة باسماءكم واسماء آبائكم، فاحسنوا اسمائكم.

Artinya : “Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda; Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama bapak kalian, maka perbaguslah nama kalian” (Muhyiddin Dhib, Lawami’ al-Anwar, halaman : 146)

Baca Juga:  Adab kepada Guru: Akhlak yang Mulai Terlupa

Karena itu, orang tua biasanya memilih nama yang baik, penuh makna, dan mengandung harapan agar anaknya menjadi pribadi sesuai dengan arti nama tersebut.

Beberapa nama sering dipakai dan mudah kita temui di sekitar kita. sementara yang lain mungkin terdengar jarang dan unik. Salah satu nama yang sangat populer di Indonesia adalah Siti. Nama ini seolah tidak pernah lekang oleh waktu. Dari generasi ke generasi, nama Siti tetap menjadi pilihan favorit, meskipun tren pemberian nama modern dan bergaya Barat semakin marak.

Banyak orang tua masih menamai anak perempuannya dengan nama Siti, baik sebagai nama depan maupun sebagai bagian dari rangkaian nama panjang. Contohnya, Siti Aisyah, Siti Fatimah, Siti Nur Jannah, dan banyak lagi. Nama-nama tersebut tidak lain adalah bentuk tafa’ulan dari sosok-sosok mulia Islam, seperti ulama atau istri dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Tafa’ulan adalah sikap optimis dan harapan positif. Dalam konteks memberikan nama berarti menaruh harapan akan kebaikan dari apa yang didengar atau lihat.

Namun, tahukah kamu apa sebenarnya arti dari nama Siti ?

Secara etimologis, dalam bahasa Sanskerta, Siti berasal dari kata Ksiti yang berarti bumi, tanah, atau tempat tinggal. Makna ini sangat dalam, karena bumi adalah sumber kehidupan dan tempat segala makhluk tumbuh serta bernaung.

Baca Juga:  Taubat dari Dosa Sesama Manusia: Saat Luka Tak Hanya di Hati, tapi di Hisab Akhirat

Dalam konteks Indonesia, istilah “tanah air” juga merujuk pada tempat kelahiran dan kehidupan, yang memiliki kedekatan makna dengan kata siti sebagai “tanah” atau “bumi”. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata siti diartikan sebagai wanita yang mulia, terpandang, atau yang memiliki kedudukan tinggi. Makna ini juga sangat dalam yang berarti seorang perempuan terpuji yang layak untuk dihormati.

Lebih jauh lagi, setelah dikaitkan dengan nama-nama Arab seperti istri atau sahabat nabi, ternyaata nama Siti merupakan bentuk serapan dari bahasa Arab Sayyidati yang artinya pemimpin kami. Ini merupakan sebuah gelar untuk orang terpandang yang memilki kedudukan tinggi. Siti merupakan bahasa ammiyah (bahasa arab informal) dari sayyidati.

Tak heran, jika nama Siti tetap lestari di tengah perubahan zaman. Di balik setiap “Siti” yang kita temui, tersimpan doa dan harapan agar pemiliknya tumbuh menjadi pribadi yang menebar kebaikan, menjaga kehormatan, dan memberi manfaat bagi sesamanya. Marilah kita berusaha menjadi pribadi yang baik seperti nama kita sendiri. Semoga Allah Swt. memudahakan urusan kita. Aamiin. [Nihayatur Rif’ah]a

 

Related Posts

Latest Post