Belajar Menjadi Seorang yang lemah Lembut: Sebuah Kasih Sayang yang Mengembalikan Rasa Kemanusiaan Kita, Yuk Simak Penjelasan Selengkapnya!

Ilustrasi seorang mahasiswa yang sedang menengadah berdoa di antara buku-buku kuliah, seolah memohon rahmat dan juga ketenangan hati kepada Allah Swt. (Sumber: Dok. pribadi - almuhtada.org)

almuhtada.orgKasih Sayang yang Tidak Akan Pernah Sia-Sia

Kadangkala kita sering termenung dan juga duduk sendiri di bangku-bangku kampus, atau bahkan hanya sekadar memerhatikan mahasiswa berlalu-lalang di lorong-lorong kampus.

Kemudian terbesit dalam benak dan bertanya kepada hati kita sendiri: “Apakah semua ini hanya tentang nilai dan juga prestasi?”

Seringkali kita ngga sadar bahwa yang sedang kita kejar adalah nilai A, indeks prestasi yang tinggi, dan juga ikut lomba sana-sini.

Lantas, untuk apa jika di dalam dada kita tidak lagi ada ruang untuk kasih sayang terhadap sesama?

Ada sebuah kata yang selalu membuat hidup kita di dunia ini terasa indah yaitu rahmat.

Karena rahmat sendiri itu sebuah nafas kehidupan yang membuat hidup kita di dunia sekarang ini masih pantas untuk kita perjuangkan.

Contoh sederhananya yang tidak jauh dari diri kita sebuah rahmat Allah Swt, yaitu seorang ibu dan ayah kita yang tidak pernah lelah mengurus anak-anaknya meski tubuhnya sudah gemetar tak sekuat muda dulu.

Kemudian juga seekor burung yang rela terbang jauh demi sesuap makanan untuk anak-anaknya di sarangnya.

Bahkan kadang kita bertemu dengan orang asing yang tiba-tiba membantu kita saat kita sedang membutuhkan bantuan tanpa kita tahu namanya siapa.

Namun sekarang mari kita jujur sebentar kepada diri dan juga hati kita masing-masing. Ada masa ketika hati kita ini sekeras hati dan bahkan lebih keras darinya.

Baca Juga:  Hari Pertama Kuliah

Contoh kecilnya, dalam kehidupan sehari-hari saat kita sedang merasa tersinggung sedikit saja, maka reflek kita tiba-tiba langsung marah dan meluapkan emosi kita.

Kemudian ketika kita melihat teman sendiri mendapat keberhasilan, kadang diri kita ini ada rasa iri di dalam lubuk hati kecil kita.

Terus juga ketika kita hendak berbuat kebaikan, kadangkala ego kita selalu ingin mendapatkan pujian dan juga validasi dari orang lain.

Maka, perlu kita ingat bersama bahwa saat itulah rahmat Allah Swt. tertahan.

Bukan sebab karena Allah Swt. pelit memberikan kasih sayangnya kepada diri kita, akan tetapi karena diri kita sendirilah menutup pintu rahmat-Nya.

Sejatinya hati kita ini mudah terbolak-balik. Kadang kita bisa sangat lembut seperti halnya sehelai kapas, atau bahkan bisa jadi besoknya hati kita sekeras seperti batu atau lebih keras dari itu.

Di dalam kehidupan kampus, seringkali kita terbiasa membanggakan kecerdasan yang kita miliki.

Tapi perlu  kita ingat bersama-sama bahwa kasih sayang lah yang menjadi kecerdasan tertinggi kita sebagai seorang manusia.

Karena kasih sayang itu tidak selalu berbentuk aksi heroik semata, akan tetapi ketika kita membantu teman kita yang sedang membutuhkan karena rasa empati.

Kemudian saling mengingatkan dengan penuh lemah lembut saat ada yang salah atau keliru,  dan juga kita lebih memilih menutup aib orang lain ketika kita bisa saja untuk membukanya.

Baca Juga:  Bumiku Basah

Okey, maka mari mulai sekarang kita perlahan tapi pasti tanamkan keyakinan pada diri dan juga pada hati kita sendiri setiap harinya: “Sudahkah hari ini kita menebarkan rahmat Allah Swt.?” dan “Sudahkah kita menjadi alasan seseorang merasa dunia ini masih baik?”

Jika belum bisa, maka tidak apa-apa. Kita bisa mulai dari sekarang, dari langkah yang paling sederhana yang bisa kita lakukan seperti senyum yang tulus, sikap saling sapa yang hangat kepada orang lain, saling memaafkan satu sama lain, dan pastinya saling mendoakan dalam kebaikan.

Dan mungkin saja bukan sebuah hal yang mustahil lagi, suatu saat nanti di saat diri kita sedang membutuhkan.

Semua kasih sayang yang telah kita berikan akan kembali kepada diri kita dalam bentuk yang tidak pernah kita bayangkan dan sangka-sangka, aamiin. [] ALFIAN HIDAYAT – Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada Angkatan 5.

 

Related Posts

Latest Post