Masih Suka Menunda? Ingat, Waktu Tidak Akan Pernah Menunnggumu !

Ilustrasi jam yang terus berputar (Pinterest.com - Almuhtada.org)

almuhtada.org – Setiap detik yang kita jalani sejatinya adalah langkah menuju akhir perjalanan. Namun, betapa seringnya manusia lalai akan hal itu. Kita hidup seolah waktu masih panjang, padahal setiap hari yang berlalu tak akan pernah kembali.

Waktu adalah nikmat yang paling mahal, tapi sering dianggap sepele. Banyak orang menyesal setelah kehilangan waktu, tapi penyesalan itu datang ketika semuanya sudah terlambat. Allah Ta’ala berfirman:

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ

Artinya : “Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan.” (QS. Al-Mu’minun: 99–100)

Ayat ini menggambarkan penyesalan seorang hamba yang telah menyia-nyiakan waktunya di dunia. Saat kematian menjemput, tidak ada lagi keinginan untuk bersenang-senang, berfoya-foya, atau menikmati harta benda. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan kerinduan untuk bisa kembali beramal shalih  di dunia yang fana ini.

Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan betapa berharganya waktu. Tidak ada yang diminta oleh orang yang sekarat selain kesempatan untuk memperbaiki amalnya.

Beliau berkata, “Waktu telah berlalu, tetapi engkau tidak mendapatkan manfaat darinya. Jadi, waktu adalah sesuatu yang paling berharga.” Namun sayangnya, manusia justru menjadikan waktu sebagai hal yang paling murah nilainya.

Baca Juga:  Sudahkah Kamu Lebih Baik Mengelola Waktu?

Hari-hari berlalu diisi dengan hal yang sia-sia seperti menunda kebaikan, terlalu banyak bermain, sibuk dengan urusan dunia, hingga lupa menyiapkan bekal akhirat. Kita lupa bahwa setiap menit yang lewat adalah bagian dari umur kita yang tak akan kembali.

Imam Hasan al-Bashri pernah berkata, “Wahai anak Adam, engkau hanyalah kumpulan hari. Jika satu hari darimu hilang, maka hilanglah sebagian darimu.” (Hilyatul Awliya’, 2: 148)

Padahal waktu adalah ladang pahala, ruang untuk memperbaiki diri, dan kesempatan untuk menambah amal. Setiap hari yang diberikan Allah adalah bentuk kasih sayang agar kita bisa memperbaiki masa lalu. Tetapi kebanyakan manusia baru sadar akan nilainya ketika sudah tidak punya waktu lagi.

Kehidupan dunia sering membuat kita terlena. Kita sibuk memperindah penampilan, memburu kemewahan, dan memuaskan keinginan duniawi, hingga lupa bahwa waktu terus berjalan tanpa menunggu siapa pun. Ketika ajal datang, semua yang kita kejar akan hilang, sementara amal shalih yang tulus akan tetap abadi di sisi Allah.

Oleh karena itu, jangan biarkan waktu berlalu tanpa makna. Gunakan setiap detiknya untuk hal yang bermanfaat seperti belajar, beribadah, membantu sesama, atau merenung memperbaiki diri. Sebab waktu yang digunakan untuk kebaikan tidak akan pernah rugi.

Allah telah memperingatkan manusia dalam surah Al-‘Ashr:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1–3)

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu! Ini Dia 5 Waktu Do’a yang Mustajab

Ibnul Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah pernah berkata, “Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memisahkanmu dari dunia dan penduduknya.” (Al Fawaid hal 44).

Tidak hanya itu,ada juga hadits yang menerangkan tentang pentingnya untuk tidak menyia-nyiakan waktu hidup. Rasulullah SAW pernah bersabda kepada seorang laki-laki, dan menasihatinya:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: “Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR Nasai dan Baihaqi).

Ini menjadi pengingat bagi kita semua supaya selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum waktu itu terbuang habis sia- sia. marilah kita isi dengan amal yang mendekatkan diri kepada Allah.

Karena nanti, ketika maut datang, tidak ada lagi kesempatan untuk kembali. Yang tersisa hanyalah penyesalan karena telah menyia-nyiakan waktu yang seharusnya digunakan untuk taat.

Penulis: [Fitri Novita Sari]

Related Posts

Latest Post