almuhtada.org – Bangsa Arab dikenal dengan bangsa yang mayoritas penduduknya muslim. Lebih dari 90% penduduknya beragama Islam. Namun, sebelum diutusnya Nabi Muhammad, bangsa Arab adalah bangsa yang sebagian besar penduduknya menyembah berhala. Kesyirikan ini bukan dari awal menjadi pegangan bangsa Arab, karena sebelumnya ajaran tauhid telah disebarkan oleh nabi Ibrahim. Sampailah setelah Nabi Ibrahim wafat mulai tersebar berhala dan bentuk kesyirikan lain di tanah Arab.
Setelah ratusan tahun terjadi kekosongan kenabian, bangsa Arab hidup dalam kondisi penuh kesesatan. Selain menyembah berhala, banyak kejahatan yang dilakukan bangsa Arab pada kala itu. Lebih lanjutnya, simak penjelasan berikut ini.
- Mengubur bayi perempuan hidup-hidup
Pada masa itu bangsa Arab menganggap bayi perempuan hanya akan menjadi beban ketika besar nanti, dan hanya akan dijadikan budak. Oleh karena itu, mereka berbondong-bondong mengubur hidup-hidup bayi perempuan mereka. Nabi Muhammad berusaha berdakwah dan mengingatkan adzab yang akan didapatkan ketika melakukan hal tersebut selama bertahun-tahun, yang akhirnya kebiasaan itu hilang dari masyarakat Arab.
- Kehancuran Moral dan Spiritual
Maksiat dimana-mana, mabuk-mabukan menjadi hal biasa. Itulah yang terjadi pada bangsa Arab sebelum dakwah Nabi Muhammad mampu menyadarkan mereka akan kuasa Allah.
- Peperangan antar suku yang tiada henti
Peperangan ini dipicu masalah sepele seperti pencurian ternak, perebutan sumber daya alam, penghinaan terhadap suku lain, yang akhirnya memicu peperangan antar suku. Contoh perang yang terkenal seperti Perang Fijar, perang antara kamu Quraisy dan Kinannah. Perang Basus, perang yang dipicu penembakkan unta oleh suku lain.
Nabi Muhammad adalah rahmat semesta alam. Sesuai dengan QS Al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya: 107).
Kehadiran beliau tidak hanya memberikan tuntunan bagi umat manusia, tetapi juga membawa kesejukan, kedamaian, serta keadilan bagi seluruh ciptaan Allah. Ajaran yang dibawanya melalui Al-Qur’an dan Sunnah menjadi pedoman yang mengajarkan kasih sayang, keadilan, dan persaudaraan tanpa memandang suku, bangsa, maupun status sosial. []Nathasya Putri Ratu