Maulid Nabi Sebagai Momentum Meneladani Sifat Rasululloh

Ilustrasi Nabi Muhammad SAW (Pinterest.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Setiap kali bulan Rabiul Awal tiba, suasana umat Islam terasa berbeda. Di masjid, mushala, bahkan di rumah-rumah, terdengar lantunan shalawat, ada pengajian, terkadang juga ada tradisi syukuran. Semua itu dilakukan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, atau hari lahir manusia mulia yang jadi teladan bagi seluruh umat.

Hal yang terpenting dari Maulid Nabi adalah bagaimana kita bisa benar-benar meneladani sifat Nabi dalam hidup sehari-hari. Terkihat percuma kalau kita rajin hadir pengajian Maulid, tapi setelah itu masih mudah marah, bohong, atau suka meremehkan orang lain.

Nabi Muhammad dikenal dengan akhlaknya yang luar biasa. Beliau jujur, amanah, lembut dalam berbicara, dan penuh kasih sayang, bahkan kepada orang yang memusuhinya. Nah, akhlak inilah yang sebenarnya harus kita bawa pulang setiap kali ikut Maulid. Bagaimana caranya supaya kita bisa sedikit demi sedikit meniru beliau.

Pada zaman saat ini, justru teladan itu makin dibutuhkan. Dapat kita lihat saat ini, banyak orang mudah untuk saling membenci hanya karena berbeda pendapat di media sosial. Banyak juga yang lebih sibuk mengejar dunia, sampai lupa nilai kejujuran dan tanggung jawab yang ada diakhirat. Padahal, kalau kita mau meniru akhlak Nabi, hidup kita  akan lebih tenang, damai, dan penuh keberkahan.

Jadi, Maulid Nabi seharusnya jadi momentum untuk muhasabah diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Apakah kita benar-benar cinta kepada Rasulullah, atau hanya cinta di bibir saja? Karena cinta yang sejati itu dibuktikan dengan mengikuti. Kalau kita cinta Nabi, pasti kita berusaha bersikap jujur, sabar, dermawan, dan penuh kasih, persis seperti yang beliau Rasulullah ajarkan.

Baca Juga:  Bagaimana Kepemimpinan Menurut Perspektif Islam? Melihat Teladan Rasulullah dalam Memimpin Umatnya

Dengan begitu, Maulid tidak berhenti sebagai perayaan tahun atau hari lahir nabi saja, akan tetapi jadi pengingat bahwa cahaya Nabi harus hidup dalam hati, ucapan, dan perbuatan kita sehari-hari. [] Berliana Salwa Auliya

Related Posts

Latest Post