Cantik di Mata Allah, Tak Perlu Validasi Dunia

Ilustrasi gambar seorang wanita bermain ditaman (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Ditengah-tengah dunia yang sedang ramai oleh sosial media ini, standar kecantikan seorang wanita seolah berpatokan dengan trend sosial media, wajah glowing, kulit putih, bentuk tubuh yang ideal dan outfit kekinian. Banyak wanita yang berlomba- lomba dalam mencapai sebuah kata cantik dan terobsesi dengan pujian netizen di sosial media, mereka rela menukar kehormatannya, mengumbar aurat demi mendapat pujian ‘cantik’  dari orang yang bahkan tidak dikenalnya.

Jika difikir kembali, untuk apa dan untuk siapa sebenarnya kecantikan yang kita miliki? Haruskah dunia tahu akan kecantikanmu? Lalu apa untungnya jika dunia tau cantikmu? Allah menilai hambanya berdasarkan hati mereka, bukan berdasarkan rupa dan harta yang mereka miliki. Dalam sebuah hadist disebutkan:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim)

Cantik bukan dilihat dari wajah yang dihiasi dengan makeup ataupun filter, tetapi cantik dilihat dari hati yang senantiasa dihiasi dengan iman dan taqwa. Bukan dari foto yang disukai ribuan orang di sosial media, tetapi dari amal perbuatan yang di cintai oleh Allah. Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan penampilan luar saja, sehingga lupa untuk memperindah ahlak dan jiwa kita sebagai seorang muslimah.

Baca Juga:  Kenali Batasmu sebagai Manusia, Strategi Memaksimalkan Kedamaian Hidup

Kita hidup di dunia ini bukan untuk memenuhi standar sosial media, tetapi kita hidup di dunia untuk mengabdikan diri pada Allah, memperbaiki ahlak dan bermanfaat bagi sesama. Cukup Allah saja lah yang mengetahui kecantikanmu, bukan dari parasnya tetapi dari hati yang beriman dan bertakwa pada Allah.

Jangan biarkan sosial media menjadi standar kecantikanmu, karena cantik itu tidak dilihat dari like atau followers yang banyak, tetapi dari seberapa dalam kita mengenal sang pencipta dan menaati perintahnya. Mudah-mudahan kita dapat mempercantik diri dan hati karena Allah, bukan karena mengejar standar dunia[] Nur Laila Fithriani.

Related Posts

Latest Post