Meneladani Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam Aspek Kehidupan

Ilustrasi Pengorbanan Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim (Pinterest.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Pengorbanan adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Dalam menjalani kehidupan, setiap individu pasti dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang mengharuskannya untuk mengorbankan sesuatu yang mereka miliki, seperti waktu, tenaga, perasaan, atau bahkan harta benda.

Tidak jarang, pengorbanan ini dilakukan demi orang lain yang dicintai, demi cita-cita, atau demi kepentingan yang lebih besar. Namun, hakikat pengorbanan sejati bukan hanya tentang kehilangan, tetapi tentang keikhlasan dan keteguhan hati dalam menaati nilai dan prinsip kebenaran.

Salah satu kisah pengorbanan terbesar dalam sejarah umat manusia dapat ditemukan dalam kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra yang amat dicintainya yaitu Nabi Ismail,beliau menunjukkan ketaatan luar biasa tanpa keraguan.

Bahkan Nabi Ismail yang mash muda saat itu pun menerima perintah tersebut dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada kehendak Allah. Allah SWT mengabadikan momen ini dalam Al-Qur’an:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ ۝١

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, ‘Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Dia (Ismail) menjawab, ‘Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.’”  (QS. As-Saffat: 102)

Baca Juga:  Jarang yang Tahu, Shalat Dua Rakaat ini Lebih baik dari Dunia dan Seisinya!

Ayat ini menunjukkan betapa besar keimanan dan pengorbanan keduanya. Pengorbanan Nabi Ibrahim bukan hanya tentang merelakan anak, tetapi juga tentang mengorbankan perasaan cinta duniawi demi kepatuhan kepada Tuhan. Sementara Nabi Ismail mengajarkan bahwa bahkan seorang anak pun bisa menunjukkan ketaatan dan pengorbanan besar jika dilandasi keimanan yang kuat.

Dari kisah ini, kita belajar bahwa pengorbanan dalam hidup tidak selalu mudah, tetapi akan menjadi jalan menuju kebaikan dan keberkahan jika dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Rasulullah SAW juga bersabda:

“Sesungguhnya balasan itu sesuai dengan kadar ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia mengujinya.” (HR. Tirmidzi)

Artinya, setiap pengorbanan yang tulus dalam menghadapi ujian hidup adalah bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya. Pengorbanan, baik dalam hal keluarga, pekerjaan, maupun perjuangan hidup lainnya, adalah bentuk nyata dari kedewasaan dan keimanan seseorang. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengajarkan bahwa ketulusan dan keyakinan kepada Allah adalah kunci untuk menjadikan pengorbanan sebagai jalan menuju ridha-Nya. [Alya Rosadiana]

Related Posts

Latest Post