Almuhtada.org –
Rihul Ahmar adalah istilah yang dikenal dalam tradisi Islam klasik untuk menggambarkan suatu jenis penyakit yang menyerang saraf dan pembuluh darah, menyebabkan kelumpuhan sebagian atau menyeluruh, gangguan bicara, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian. Dalam bahasa Arab, “rih” berarti angin dan “ahmar” berarti merah. Jadi, rihul ahmar dapat diterjemahkan sebagai “angin merah” yang merujuk pada suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan aliran darah atau energi dalam tubuh.
Dalam literatur pengobatan Islam klasik dan pengobatan tradisional, rihul ahmar sering disamakan dengan penyakit stroke, vertigo berat, atau gangguan neurologis yang menyebabkan seseorang kehilangan kendali atas tubuhnya secara tiba-tiba. Gejalanya bisa berupa:
• Lumpuh pada satu sisi tubuh (hemiplegia)
• Sulit berbicara atau memahami bahasa
• Kehilangan keseimbangan
• Sakit kepala hebat
• Kehilangan kesadaran
Terdapat cerita mengenai rihul ahmar ini, suatu hari nabi Sulaiman duduk di singgasananya. Kemudian datang angin yang sangat besar menghampirinya. Nabi Sulaiman pun bertanya, “siapakah engkau?” Angin itu menjawab, “Akulah rihul ahmar. Jika aku memasuki rongga anak Adam, maka ia akan lumpuh dan keluar darah dari rongganya. Dan jika aku memasuki otak anak Adam, maka ia akan menjadi gila.” Mendengar hal itu, nabi Sulaiman menyuruh prajuritnya untuk membakar angin ruhul ahmar tersebut. Akan tetapi angin itu berkata, “Aku kekal hingga hari kiamat tiba, siapapun tidak ada yng bisa membinasakanku, kecuali Allah swt.
Untuk mencegah terkena angin ruhul ahmar, Rasulullah mengajarkan umatnya doa yang berbunyi;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang (lepra), gila, kusta, dan dari segala penyakit yang buruk.” (HR. Abu Dawud no. 1554)
Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa Rasulullah menganjurkan perlindungan dari rih al-ahmar, yaitu angin merah yang dapat menyerang manusia secara mendadak:
“Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari rihul ahmar, karena ia bisa menyerang secara tiba-tiba dan mematikan.”
Dalam pengobatan Islam, rihul ahmar sering diobati dengan terapi bekam (hijamah), ruqyah syar’iyyah, dan menjaga pola hidup sehat. Bekam dipercaya mampu mengeluarkan darah kotor dan memperlancar sirkulasi darah, yang sangat penting dalam pencegahan dan pengobatan stroke atau gangguan saraf lainnya.
[Alya Rosadiana]