Almuhtada.org – Kita sering kali merasa bahwa diri sendiri kurang dalam segala hal, merasa kurang pantas, dll. Sering terlintas dalam pikiran kita kalimat-kalimat negatif yang seharusnya tidak kita masukan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti contohnya: “Aku ini ngga pantes” “Aku penuh dosa” “Aku kurang pintar” “Aku kurang cantik”, dan masih banyak lagi kata-kata yang sering terlintas dalam pikiran.
Dalam perjalanan hidup, ada kalanya kita merasa lelah, tidak berharga, atau bahkan tidak berarti. Dunia yang terus bergerak cepat sering kali membuat kita lupa akan nilai diri sendiri. Ada sebagian orang yang berpikiran bahwa semakin dia merasa rendah, maka semakin dekat dia kepada Allah. Pikiran tersebut perlu kita hati-hati, bisa jadi bukan merendahkan hati tetapi malah merendahkan nilai diri atau kualitas dalam diri sendiri.
Allah menciptakan kita bukan tanpa tujuan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya dalam (QS At-Tin: 4).
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍۢ
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
(QS. At-Tin: 4)
Ketika kita merasa rendah diri atau tak layak, hal itu sering kali karena kita lupa siapa pencipta kita dan lupa bahwa kita adalah ciptaan-Nya yang mulia. Kita jadi ngerasa tidak berharga, tidak punya arah, tidak percaya pada potensi diri sendiri. Padahal, Allah-lah yang meniupkan ruh ke dalam dirii kita, Allah-lah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia. Lalu dengan mudahnya diri kita menganggap bahwa kita tidak berharga? Hal tersebut sama saja dengan kita menghina Allah, kurangnya rasa Syukur dalam dirimu kepada Allah SWT.
Menanggap diri kita tidak bernilai setelah Allah menciptakanmu, itu berarti bukan sikap Tawadhu’, tetapi termasuk kedalam orang yang lupa akan jati diri. Jadi mulai sekarang, berhenti berkata “Aku tidak pantas”, berhenti menyiksa diri dengan rasa bersalah palsu. Mulailah percaya, bahwa kamu berharga karena Allah yang menciptakanmu.
Kamu diciptakan dengan kehormatan, bukan untuk dihina apalagi oleh dirimu sendiri. [Shokifatus Salamah]