Sukses itu Bukan Lomba Cepat-Cepatan, Tapi Perjalanan Mekar yang Berbeda

Ilustrasi manusia yang bertumbuh dan bersiap tuk mekar bak bunga (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Kamu pasti pernah melihat berbagai macam bunga bukan? Di dunia ini, tak ada bunga yang mekar serentak. Misalnya saja bunga matahari yang butuh sinar pagi untuk mekar, bunga melati yang justru mekar di malam hari, dan ada pula bunga bangkai yang hanya mekar setelah bertahun-tahun lamanya. Namun satu hal yang pasti, semuanya akan mekar pada waktunya. Begitulah pula kehidupan manusia.

Tiap-tiap dari kita punya waktu, cara, dan jalannya sendiri untuk ‘mekar’. Pastinya dalam proses ‘mekar’ atau dalam arti lain mencapai kesuksesan kita akan menghadapi ujian yang bervariasi, yang tingkat kesulitannya tergantung subjektivitas penerima ujian tersebut. Tak apa jikalau penyelesaian nya berbeda dengan yang lain, tak apa pula jika dalam penyelesaian menyita waktu yang tak sebentar.

Tak perlu merasa iri dengan mereka yang telah melewati masa ujiannya, dengan mereka yang sudah mencapai kesuksesan lebih dulu darimu karena sukses bukanlah perlombaan yang harus saling mendahului. Seperti bunga, manusia pun punya musim mekarnya masing-masing.

Islam mengajarkan bahwa proses itu jauh lebih berharga daripada hasil. Bahkan dalam Islam terdapat banyak kisah berkaitan dengan hal ini. Seperti halnya kisah Nabi Yusuf a.s yang pernah dilempar ke sumur, dijual, dipenjara, dan difitnah. Tapi pada waktunya, Allah angkat derajatnya menuju takdir gemilang yakni menjadi penguasa Mesir. Ia mekar, tapi setelah melewati musim panjang penuh luka.

Baca Juga:  Patah Hati dalam Perspektif Islam: Ujian, Hikmah, dan Jalan Menuju Kesembuhan

Begitu pula Nabi Musa a.s. yang dipisahkan dari ibunya sejak bayi dan tumbuh pada istana musuhnya sendiri yaitu dalam bayang-bayang Firaun. Beliau baru diangkat menjadi nabi di usia 40 tahun. Bahkan Rasulullah ﷺ sendiri baru menerima wahyu pertamanya di usia yang sama.

Ada pula kisah dari Imam Asy-Syafi’i, beliau masa kecilnya sangat miskin tapi itu tak menghalangi tekadnya untuk menuntut ilmu hingga ia dikenal sebagai ulama besar setelah bertahun-tahun perjuangannya. Jalan menuju kesuksesan itu panjang, tapi Allah selalu punya waktu terbaik untuk hamba-Nya. Tak semua harus cepat, karena Allah punya skenario yang  tepat. Sejatinya ilmu dan kesuksesan bukanlah hasil yang instan namun butuh diperjuangkan.

Sebagaimana firman-Nya:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69)

Jangan biarkan perbandingan sosial memadamkan semangatmu. Teruslah tumbuh. Teruslah berproses. Karena sebagaimana bunga, kamu akan mekar  pada waktunya. [] Rezza Salsabella Putri

 

Editor : Aulia Cassanova

Related Posts

Latest Post