Ini Dia Cara Islami Agar Kamu Cepat Move On dari Cinta yang Salah

Deskripsi gambar : ilustrasi hatifreepik.com

Almuhtada.org-Masa remaja dan awal dewasa sering kali menjadi fase paling dinamis dalam hidup seseorang. Pada tahap ini, emosi mudah terpancing, rasa ingin tahu memuncak, dan kebutuhan akan perhatian dari orang lain, khususnya lawan jenis, semakin kuat. Tidak mengherankan jika banyak anak muda mudah jatuh cinta. Memiliki rasa suka terhadap lawan jenis adalah hal wajar—ia merupakan bagian dari fitrah manusia. Namun, masalah muncul saat perasaan tersebut diekspresikan dalam bentuk hubungan yang tidak sesuai syariat, seperti pacaran yang tidak didasari akad sah secara agama.

Pacaran, dalam pandangan sebagian besar remaja, dianggap sebagai wujud “pendewasaan” diri atau bahkan sekadar ajang pencarian jati diri. Namun kenyataannya, tidak sedikit hubungan pacaran yang justru berujung pada luka batin, dosa, dan ikatan emosional yang rumit untuk dilepaskan. Tak jarang, cinta yang tidak halal itu justru membuat seseorang terjebak dalam bayang-bayang masa lalu dan kesulitan untuk move on.

Baca Juga:  Memaknai “Belum Selesai Sampai Selesai” melalui Perspektif Islam

Padahal, Islam secara tegas telah menetapkan batas-batas interaksi antara laki-laki dan perempuan. Dalam Surah An-Nur ayat 30-31, Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Ini bukan sekadar ajaran moral, tetapi bentuk penjagaan terhadap kehormatan diri.

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya…’ Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…'”

(QS. An-Nur: 30–31)

Ayat ini menunjukkan bahwa menjaga pandangan dan adab dalam pergaulan merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan cara menjaga hati agar tidak terjerumus dalam cinta yang salah arah.

Kenapa susah move on dari hubungan yang tidak halal? Fenomena ini banyak dibahas di Tiktok. Hal ini karena ketika hati sudah terbiasa dekat, dibumbui kenangan dan janji-janji manis, maka perpisahan terasa menyakitkan. Terlebih, jika hubungan tersebut berlangsung cukup lama dan mengisi ruang hati yang dalam. Banyak anak muda merasa tidak bisa melepaskan karena mereka sudah terlalu menggantungkan kebahagiaannya pada seseorang yang belum tentu jodohnya

Baca Juga:  Penggunaan Artificial Intelligence (AI) di Masa Mendatang, Efektif Membantu atau Malah Menggantikan Peran?

Allah juga telah mengingatkan dalam Surah Al-Isra’ ayat 32:

> “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

(QS. Al-Isra’: 32)

Memang, pacaran belum tentu berujung pada zina. Tapi, tidak sedikit zina berawal dari hubungan pacaran. Karena itulah, menjauhi hubungan tidak halal menjadi langkah pencegahan yang sangat bijak.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa melepaskan dan menjaga hati?

1. Pererat hubungan dengan Allah

Sering-seringlah bermunajat, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan shalat sunnah seperti tahajud. Hati yang dekat dengan Allah akan lebih kuat dalam menghadapi ujian perasaan. Firman-Nya dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28 berbunyi:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”

Baca Juga:  Refleksi Sosial di Balik Ketegangan Pengepungan di Bukit Duri Garapan Joko Anwar

2. Berani memutus komunikasi

Move on tidak akan terjadi kalau masih membuka ruang komunikasi dengan dia. Menghapus kontak, berhenti stalking, dan menghindari pertemuan langsung bisa membantu menjaga hati tetap tegar. Ini bukan sikap benci, tapi usaha menyembuhkan diri.

3. Alihkan fokus ke kegiatan produktif

Sibukkan diri dengan aktivitas positif: belajar, berorganisasi, berdakwah, atau mengembangkan skill. Semakin sibuk dengan hal bermanfaat, makin sedikit ruang untuk terjebak nostalgia.

4. Bangun lingkungan yang sehat secara spiritual

Bertemanlah dengan orang-orang yang punya semangat hijrah dan mendukung gaya hidup Islami. Teman yang baik akan membimbing, bukan justru membenarkan perilaku menyimpang.

5. Yakin pada janji Allah tentang cinta yang halal

Jika kita meninggalkan sesuatu karena Allah, maka pasti akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, melainkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.”

(HR. Ahmad).

Cinta bukan sesuatu yang salah. Yang salah adalah saat kita salah dalam menyalurkannya. Sebagai mahasiswa atau remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri, penting untuk memahami bahwa tidak semua cinta harus diwujudkan dalam hubungan pacaran. Kadang, mencintai dalam diam dan mendoakan dari jauh adalah cara terbaik untuk menjaga kesucian hati. Jangan biarkan perasaan sesaat menjauhkan kita dari ridha-Nya.

Ingat, cinta sejati akan hadir pada waktunya, dalam bentuk yang halal, dan di bawah berkah dari-Nya.[Rani Alfina Rohmah]

 

Related Posts

Latest Post