almuhtada.org – Hal pertama yang dilakukan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW kala beliau tengah berhijrah ke Kota Madinah ialah membangun sebuah masjid. Masjid yang mulanya hanya berukuran sekitar 50 x 50 meter dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter kini menjadi bangunan masjid yang megah dan ramai pengunjung, masjid tersebut ialah Masjid Nabawi. Dibalik itu semua ada kisah yang diriwayatkan mengenai penentuan lokasi pendirian masjid ini. Yuk simak lebih lanjut!
Nabi Muhammad SAW diriwayatkan pernah memiliki seekor unta yang Ia beli dari Abu Bakar Ash Siddiq, karena kecepatannya dalam berlari unta tersebut diberi nama Qashwa. Qashwa merupakan unta yang cerdas oleh karena itu ia menjadi hewan kesayangan nabi. Saat nabi Muhammad tiba pertama kali di Kota Madinah Beliau disambut dengan ramah dan hangat oleh semua orang, bahkan tidak sedikit dari Penduduk Anshar termasuk para pemuka agama menawarkan nabi untuk singgah di kediaman mereka. Demi menjaga keharmonisan yang ada, nabi tidak ingin menimbulkan kecemburuan maka dari itu nabi Muhammad mengambil jalan tengah dengan menolak seluruh tawaran penduuk setempat.
Nabi Muhammad pernah berkata bahwa:
”Biarkan unta ini berjalan dan mencari tempat untuk berhenti, karena sesungguhnya unta ini telah mendapat perintah”
Setelah berjalan menyusuri kota akhirnya unta Qashwa berhenti di kediaman Bani Malik bin An Najr dan kemudian berhenti lalu menderum di sebuah tempat milih anak yatim yang bernama Sahl dan Suhail
هَذَا إِنْ شَاءَ اللهُ الْمَنْزِلُ
Artinya: Insya Allah, tempat ini (untuk) rumah. (HR Bukhari)
Tempat yang disinggahi unta Qashwa kemudia hendak dibeli nabi dengan harga 20 dirham (ada pendapat lain yang mengatakan 10 dirham) namun kedua anak yatim tersebut menolak dan memilih untuk diwaqafkan saja. namun Rasulullah menolak lalu membelinya yang kemudian dibangun Masjid yang kini dikenal dengan nama Masjid Nabawi. Unta Qashwa ini memang diberi wahyu oleh Allah untuk menjadi penengah dalam memenentukan lokasi masjid pertama di Madinah, Qashwa menjadi satu satunya binatang yang mampu menahan beban wahyu dari Allah SWT dan menjadi satu satunya kendaraan yang mampu menahan beban wahyu. [Adinda Aulia]