Almuhtada.org – Bayangkan hidup kita sekarang ini seperti berjalan di tengah- jalan yang panjang. Jika diri kita membawa sebuah peta ataupun petunjuk arah, tentu saja perjalanan yang kita lalui tentunya akan terasa lebih mudah dan juga terarah dalam mencapai tujuan yang ingin kita tuju.
Namun, apa yang akan terjadi jika diri kita ini lebih memilih jalan untuk mengabaikan isi yang ada di dalam peta tersebut? Mungkin diri kita bisa saja tersesat dalam melakukan perjalanan, bahkan bisa jadi berjalan tanpa arah di tengah-tengah kegelapan sepanjang jalan.
Hal inilah yang Allah SWT. gambarkan dalam Kitab Suci Al-Qur’an Surat Thaahaa ayat ke-124 sampai dengan 127.
Ayat 124: “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
Ayat 125: “Dia berkata, ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu melihat?'”
Ayat 126: “Allah berfirman, ‘Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, tetapi kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamu dilupakan.'”
Ayat 127: “Dan demikianlah, Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak beriman kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sungguh, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.”
Ayat diatas mengingatkan kepada kita semua bahwasanya akan berdampak serius daripada berpaling dari peringatan Allah SWT. Akan tetapi, apa sih sebenarnya maknanya yang perlu diri kita semua resapi di dalam kehidupan sehari-hari?
Allah SWT. Menjelaskan bahwasanya barang siapa saja yang memilih jalan untuk berpaling dari peringatan-Nya maka akan diberikan kehidupan yang sempit, dan juga di akhirat kelak maka akan dibangkitkan dalam kondisi buta.
Dalam ayat 124-127, Allah SWT. mengingatkan kepada kita semua untuk diri kita semua menyadari bahwasanya kelalaian terhadap jalan petunjuk-Nya tidak hanya berdampak pada kehidupan akhirat saja, akan tetapi juga pada kehidupan dunia juga.
Misalnya yaitu tanpa adanya prinsip hidup yang pasti dan juga jelas, maka diri kita bisa jadi merasa hampa ataupun kehilangan arah meskipun memiliki segalanya.
Apabila hati dan juga diri kita lupa kepada Allah SWT. maka sejatinya kita sedang kehilangan arah hidup. Mungkin salah seorang dari kita lebih sibuk mengejar kesenangan dunia saja, akan tetapi lupa kepada tujuan utama dalam menjalani kehidupan yang sesungguhnya ini. Dari ayat diatas menegaskan kepada kita semua bahwasanya dengan melupakan Allah SWT. itu berarti juga melupakan diri kita sendiri, hingga pada akhirnya kebahagiaan yang hakiki akan menjadi sulit untuk kita capai dan raih dalam menjalani kehidupan di dalam dunia ini.
Lalu, bagaimana kaitannya ayat ini dengan kehidupan kita di zaman sekarang ini?
Di zaman yang serba digital ini, banyak dari diri kita masing-masing terlalu sibuk dengan layar HP, kemudian berselancar di media sosial, dan juga dengan kesibukan duniawi lainnya.
Kadang, sering kali diri kita merasa ‘terhubung dan juga terkoneksi’ dengan teknologi, akan tetapi sebenarnya ‘terputus’ dari Allah SWT. Maka dari itu dari ayat diatas mengingatkan kepada kita semua untuk merenungkan kembali apa yang sebenarnya penting untuk kita pilih dalam hidup di dalam dunia ini.
Misalnya saja, saat diri kita menghadapi masalah, kadang kita lebih sering mengandalkan penyelesaian masalah secara duniawi tanpa terlebih dahulu meminta petunjuk kepada Allah SWT.
Ketika diri kita sedang mengalami rezeki yang seret atau pun hati kita sering merasa gelisah tanpa alasan yang jelas, lalu dengan mudahnya kita melupakan bahwasanya semua ini mungkin terjadi disebabkan diri kita tidak lagi mendekat kepada jalan petunjuk kebenaran yang datangnya dari Allah SWT.
Seperti yang Allah SWT sampaikan dalam ayat diatas, bahwasanya barang siapa yang berpaling dari peringatan-Nya maka akan membawa kepada kesempitan dalam hidup, baik secara lahir maupun batin.
Ayat-ayat Qur’an Surat Thaahaa 124 sampai dengan 127 menjadi peringatan dan juga sekaligus menjadi pengingat bagi diri kita semua. Berpaling dari jalan petunjuk kebenaran yang datangnya dari Allah SWT. bukan hanya sekedar menjauhkan diri kita dari kebahagiaan di dalam kehidupan akhirat kelak, akan tetapi juga akan menutup pintu ketenangan hati dan juga jiwa kita dalam menjalankan kehidupan di dalam dunia ini.
Sebaliknya, dengan kita semua senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan juga mengikuti jalan petunjuk-Nya maka akan membukakan jalan menuju ke dalam kehidupan yang lebih tenang, kemudian damai, dan juga penuh dengan keberkahan.
Mari diri kita semua jadikan pesan kandungan di dalam Surat Thaahaa ayat yang ke 124-127 ini sebagai cermin bagi kehidupan kita di dunia ini untuk senantiasa instrospeksi diri.
Jangan biarkan hanya terlena dengan kesibukan kehidupan dunia yang membuat diri kita sering merasa lupa kepada kewajiban kita kepada Allah SWT.
Dari sekarang ayo dari sesederhana apa pun itu, mulailah dari hal-hal kecil yang kadang kita anggap remeh seperti kita merasa gabut maka bisa dengan meluangkan waktu untuk membaca Kitab Suci Al-Qur’an atau pun memperbaiki shalat kita kepada Allah SWT.
Percayalah, dengan diri kita semua senantiasa mengikuti petunjuk Allah SWT., maka InsyaAllah kita akan menemukan jalan kehidupan di dalam dunia ini menjadi lebih bermakna dan juga Bahagia dunia akhirat, aamiin. Sudahkah selama ini diri kita berjalan di bawah cahaya petunjuk kebenaran yang datangnya dari Allah SWT. sekarang ini? [] Alfian Hidayat