Al Muhtada.org- Setiap manusia pasti memiliki tantangan hidup yang berbeda-beda. Karena Allah pasti akan memberikan hambanya ujian atau cobaan yang perlu dihadapi. Cobaan itu bukan karena karma yang Allah berikan kepada kita lhoo. Akan tetapi sebagai bentuk rasa sayang Allah kepada hambanya, karena menguji tingkat ketakwaan dan keimanan hambanya. Lalu harus bagaimana kita menghadapi ujian dari Allah?
Sebagai umat muslim yang bertakwa kepada Allah, tentu sikap yang kita lakukan ketika mendapat ujian adalah ikhiar dan bertawakal. Lalu apasih arti ikhtiar dan tawakal itu? Singkatnya ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh. Sedangkan tawakal adalah berserah diri kepada Allah karena kita telah berusaha melakukan yang terbaik.
Jadi ketika kita sedang dilanda masalah, cobaan, ujian dari Allah kita harus berusaha sekuat tenaga kita untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi. Akan tetapi kita juga perlu untuk berikhtiar dan berdoa kepada Allah agar setiap langkah yang kita ambil itu benar dan sesuai dengan apa yang telah Allah syariatkan.
Dalam Al-qur’an Surah Ali-Imran ayat 159 Menjelaskan
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
Ketika kita bertawakal tanpa kita berikhtiar itu bisa dinamakan sikap pasif yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Sedangkan ikhtiar tanpa tawakal itu dinamakan kesombongan karena lupa bahwa hasil akhir semuanya ada ditangan Allah bukan diri kita sendiri. Artinya antara ikhtiar dan tawakal itu harus seimbang karena kita sebagai umat muslim harus berusaha sebisa kita terlebih dahulu, baru setalah itu kita pasrahkan kepada Allah dengan berdoa dan meminta yang terbaik kepada kita.
Langkah yang perlu kita lakukan guna menguatkan ikhtiar kita adalah merencanakan semua hal dengan baik dan matang, berusaha sebisa kita dan pantang menyerah, mengambil hikmah dari pengalaman dan pembelajaran hidup kita. Lalu bagaimana sih menumbuhkan rasa tawakal kita atau rasa percaya kita untuk berserah diri kepada Allah?
Pertama adalah menguatkan iman dan keyakinan kita bahwa Allah SWT lah sebaik-baiknya pemberi keputusan yang terbaik. Lalu kita harus memperbanyak berdoa dan berdzikir kepada Allah untuk diberi jalan kemudahan, dan yang terakhir adalah menerima semua hasil atau keputusan yang telah Allah tetapkan sebelumnya. [] Berliana Salwa Aulia