Almuhtada.org – ”Laa Tahtaqir Man Duunaka Falikulli Syaiin Maziyyah” Yang memiliki pesan penting didalamnya bahwasanya sebagai seorang muslim yang beriman untuk senantiasa menjaga dan juga memperhatikan adab diri kita terhadap orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Jika diterjemahkan menjadi bahasa yang sederhana untuk memudahkan kita dalam memahaminya yaitu ”Janganlah kita menghina siapa (orang) atau segala sesuatu yang posisi ataupun kedudukannya lebih rendah dari kita, karena pada setiap orang, makhluk ciptaan Allah SWT. lainnya atau segala sesuatunya mempunyai kelebihan masing-masing yang khas”
Pernyataan diatas memiliki nilai penting dalam agama Islam khususnya jika kita pahami dan juga telisik lebih dalam lagi yang idmana dapat membuat kita menjadi lebih tawadhu’ atau rendah hati, memiliki sikap toleran dan juga respect serta bisa menghargai setiap makhluk yang Allah SWT. ciptakan baik yang ada di bumi ataupun yang ada di langit
Yang Pertama, Larangan kita untuk menghina dan juga merendahkan orang lain atau makhluk ciptaan Allah SWT.
Dalam ajaran agama Islam, ada salah satu akhlak yang ditekankan yaitu dengan menjaga hubungan baik dengan orang, baik itu terlepas baik seluruh perbedaan status, harta yang dia kumpulan, ilmu yang dia miliki, ataupun kedudukan sosialnya.
Karena dengan kita menghina orang lain maka itu merupakan tindakan yang tidak baik dan juga tercela dalam agama Islam, sebagaimana Allah SWT. firmankan di dalam Kitab Suci Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat yang ke-11 yang memiliki artinya bahwasanya Allah SWT. memerintahkan kepada orang-orang yang beriman Kepada-Nya untuk tidak mencemooh orang atau suatu kaum yang lain, karena bisa jadi suatu kaum tersebut lebih baik dari kita.
Dari penggalan ayat diatas menjelaskan kepada kita semua sebagai orang islam yang beriman kepada Allah SWT. untuk tidak merendahkan ataupun menganggap remeh sesama kita ataupun makhluk ciptaan Allah SWT., terutama yang tampak secara material atau lahiriah (status dan kedudukan sosial, pekerjaan dan juga penampilan) dan juga secara moral (tingkah laku, sikap dan juga perilaku).
Dalam konteks ini dengan menghina dan juga merendahkan orang lain ataupun makhluk ciptaan Allah SWT termasuk perbuatan menyombongkan diri dan juga memiliki rasa takabur yang dilarang di dalam ajaran agama Islam.
Yang Kedua, Menghargai setiap kelebihan yang ada pada makhluk ciptaan Allah SWT.
Hal tersebut merupakan sebuah hakikat yang tidak dapat dielakkan lagi bahwasanya setiap segala sesuatu yang Allah SWT. ciptakan, terlepas dari apapun status dan juga bentuknya, pastinya semua memiliki kelebihan dan juga keistimewaan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Kitab Suci Al-Quran Surat Al-Isra ayat yang ke-70 yang memiliki arti bahwasanya Allah SWT. telah memuliakan anak-anak Adam A.S.
Dimana dari penggalan ayat ini menjelaskan dan juga menegaskan kepada kita semua sebagai orang islam yang beriman kepada Allah SWT., bahwa untuk tidak memiliki rasa lebih tinggi, lebih baik, lebih benar, karena bisa jadi apa yang selama ini kita anggap kurang oleh kita justru sebenarnya mempunyai fungsi dan juga peranannya masing-masing yang khas dalam kehidupan di dunia ini bahkan memiliki kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah SWT., terlepas dari apapun latar belakang yang dimilikinya.
Yang ketiga, Pentingnya tawadhu dan menghindari takabur
Makna penting dari kalimat “لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ” yaitu mengajarkan kepada seorang muslim untuk senantiasa memiliki sikap tawadhu’ atau rendah hati, agar tidak merasa lebih tinggi, lebih baik, dan juga lebih benar dari sesama manusia atau orang lain, ataupun bahkan sampai kelihatan superior.
Yang Keempat, Setiap makhluk mempunyai kelebihan (Maziya)
Dalam ajaran agama Islam, tentunya setiap makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. mempunyai keistimewaan dan juga kelebihannya serta fungsi yang khas dan unik sehingga memiliki manfaatnya masing-masing.
Sebagaimana Allah SWT. berfirman di dalam Al-Quran Surat Hud ayat yang ke-6 menjelaskan bahwasanya tidak ada satupun makhluk yang diberikan nyawa oleh Allah SWT. untuk hidup di muka bumi ini melainkan semuanya telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT. yang mengetahui seluruh kediamannya dan juga tempat penyimpanannya. Semua itu telah tertulis di dalam Lauh Mahfuzh yaitu kitab yang nyata.
Jadi kelebihan yang dimiliki oleh manusia bukan hanya sekedar penghias semata saja, akan tetapi hal tersebut menjadi suatu tanda kebesaran Allah SWT. yang telah menciptakan dan juga mengatur segala sesuatunya.
Maka dari itu, Islam sangat menekankan untuk selalu menjaga sikap dan juga memiliki kerendahan hati kepada setiap makhluk ciptaan Allah SWT. Melalui 2 sikap tersebut maka akan menghindarkan kita dari sifat kesombongan dan juga sikap saling menghargai satu sama lain sesuai dengan peran yang dimiliki oleh setiap makhluk yang ada di muka bumi ini, semoga bermanfaat. [] Alfian Hidayat