Al Muhtada.org – Planet Bumi merupakan planet ketiga terdekat dengan Matahari. Planet Bumi merupakan planet dimana manusia tinggal.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Bumi disebut juga sebagai planet biru karena sebagian besar permukaan Bumi merupakan lautan. Kata Bumi berasal dari bahasa Sanskerta “Bhumi”, yang berarti tanah.
Bumi merupakan planet dengan kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan tertinggi, medan magnet terkuat, dan rotasi tercepat, dan diperkirakan juga merupakan satu-satunya planet dengan tektonik lempeng yang aktif bila dibandingkan dengan tiga planet kebumian lainnya yaitu Mekurius, Venus, dan Mars.
Bumi yang kita tinggali sekarang adalah bumi yang sudah tua, yang dimana sudah terjadi banyak kerusakan-kerusakan yang nyata yang diakibatkan oleh manusia, tanah longsor, banjir bandang, kebakran hutan. Walaupun tidak serta merta kesalahan manusia, akan tetapi manusia berkontribusi dalam tahap penghancuran bumi atau kerusakan di bumi. Di dalam al-qur’an sudah dijelaskan pada Surat Ar-Rum/30 ayat 41, memperingatkan manusia:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Surat Ar-Rum/30: 41).
Ayat ini umumnya dijadikan sebagai pengingat bahwa pemiliharaan keseimbangan ekosistem adalah tanggungjawab manusia. Adapun sahabat Abu Bakar As-Shiddiq menafsirkan kerusakan di darat dan di laut sebagai kerusakan ucapan dan qalbu manusia. Kerusakan lisan dan qalbu melalui kemungkaran-kemungkaran itu diratapi manusia dan malaikat.
Penafsiran Abu Bakar RA itu berbeda dengan pemahaman sepintas yang biasa dipahami kebanyakan pembaca teks Al-Qur’an. Menurutnya:
البر هو اللسان والبحر هو القلب فإذا فسد اللسان بالسب مثلا بكت عليه النفوس أى الأشخاص من بني آدم وإذا فسد القلب با لر ياء مثلا بكت عليه الملاءكة
Artinya : “Darat adalah lisan dan laut adalah qalbu. Jika lisan telah rusak dengan caci maki misalnya, maka jiwa-jiwa anak Adam menangis. Jika qalbu telah rusak sebab riya misalnya, maka malaikat menangis”.
Bencana alam sepeti tanah longsor, banjir badang dan kebakaran hutan merupakan sebuah contoh nyata dari tindakan manusia yang mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di bumi secara berlebihan dan disalahgunakan. Tidak hanya bencana alam saja, akan tetapi kerusakan-kerusakan akibat peperangan juga berdampak besar bagi bumi.
Contoh nyata adalah perangantara israel dengan palestina, yang dimana perang tersebut mengakibatkan kerusakan-kerusakan di berbagai penjuru jazirah palestina, tidak hanya rumah-rumah yang hancur. Warga-warga yang tidak memiliki dosa pun ikut dibantai habis-habisan oleh zionis israel, sungguh kejam dan biadap. []Qoula Athoriq Qodi
Editor: Nayla Syarifa