Almuhtada.org – Jatuh Cinta, pasti semua orang pernah mengalaminya, apalagi yang sedang dalam masa pubertas, hati serasa diporak-poranda oleh gelora asmara, yah wajar sih, orang dewasa pun masih kalut ketika dihadapkan dengan drama percintaan yang begitu rumit.
Memang benar jika ada ungkapan yang mengatakan bahwa cinta itu kadangkala menyakitkan, tapi sulit juga untuk melepaskan.
Sejatinya, rasa cinta adalah anugerah dari Allah SWT yang diberikan kepada umat manusia agar saling mengasihi, menyayangi, dan melindungi, namun sayangnya banyak orang yang berbuat menyimpang dengan mengatas namakan cinta.
Sebagai orang yang sudah menginjak usia remaja bahkan dewasa, mungkin orientasi dalam mencari cinta sejati bukanlah untuk kesenangan sesaat saja, melainkan sudah di tahap serius dalam rangka mencari teman hidup yang harapannya memiliki kriteria yang ideal.
Sehingga kita berusaha untuk selalu memperbaiki diri dalam rangka memantaskan diri agar sosok yang akan menjadi pendamping kita juga seseorang yang baik agamanya, tinggi ilmunya, luhur budi pekertinya, wah ini sih pasti idaman semua orang.
Salah satu firman Allah yang menjadi motifasi kita untuk memperbaiki diri yakni Qur’an Surat An-Nur Ayat 26 yang berbunyi :
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
Artinya : Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.
Oke, memang tidak ada salahnya jika kita memperbaiki diri agar mendapatkan jodoh yang sesuai dengan yang kita harapkan, namun ada satu hal seringkali kita lupakan-takdir yang sudah pasti akan menghampiri, apa lagi kalua bukan kematian.
Begitu banyak harapan dan Impian di masa depan sampai membuat kita lupa akan satu takdir yang tidak akan terlewat dari setiap manusia, bisa jadi ketika kita mengharapkan jodoh yang diidam-idamkan tetapi Allah takdirkan kematian justru lebih dahulu menggampiri.
Jadi, fokuslah memperbaiki diri untuk sesuatu yang pasti, karena sejatinya kita akan Kembali pada sang Khaliq, jangan sampai kita tidak mempersiapkan bekal dan memanytaskan diri untuk menyambut ajal, karena kita tidak pernah tahu kapan usia kita berakhir.
Jangan sampai usaha kita dalam memperbaiki diri diniatkan hanya untuk memantaskan agar bersanding dengan dia yang bahkan belum pasti, niatkanlah segala sesuatunya hanya untuk menuju ridhi-Nya, jangan sampai ada perasaan harap yang lebih kepada seorang makhluq, karena akan berpotensi membuat kita kecewa.
Karena, sesungguhnya final point dari segala upaya kita di dunia adalah maut, dan sesuatu yang paling penting untuk kita pantaskan adalah maut. [] Hanum Salsabila
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah