ALMUHTADA.ORG – Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seorang muslim dan muslimah, karena sesungguhnya ilmu itu adalah perhiasan bagi pemiliknya. Maksudnya, ilmu akan memberikan tanda kemuliaan dan menjadi kelebihan. Setiap hari kita harus menambah ilmu dan jangan pernah lelah dalam menuntut ilmu, jadilah orang yang bermanfaat. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Maksud dari potongan di atas adalah bahwa orang yang beriman dan berilmu :
- Lebih mulia di hadapan Allah dan manusia lainnya
Orang yang berilmu jauh berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Keinginan untuk belajar, orang yang berilmu haus akan ilmu pengetahuan dan bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, orang yang melangkahkan kakinya ke masjid untuk beribadah, mengaji, dan mengamalkannya ke anak-anak lain jauh lebih mulia daripada orang yang mengasingkan dirinya dari masyarakat, sibuk dengan media sosialnya, Inilah gambaran di masa depan apabila jauh dari ilmu pengetahuan.
- Keimanan dan amal ibadahnya dianggap lebih baik
Rasulullah SAW pernah bersabda ” أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ”
Artinya : orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284. Antara akhlak, ilmu dan iman memiliki hubungan yang erat dalam islam. Ilmu yang tidak didasari iman , membuat seseorang menjadi sombong. Akhlak yang baik muncul karena iman, begitu juga keimanan yang sempurna, tidak akan tercapai tanpa akhlak yang baik. Ilmu dan akhlak juga dua unsur yang saling melengkapi. Ilmu tanpa akhlak bagaikan api tanpa kayu bakar. Tidak ada artinya berilmu tapi tidak berakhlak.
- Dapat melakukan kebaikan dan mengamalkan amal shaleh
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa :
” خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ”
Artinya : sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain (HR. Ath -Thabari).
Apabila orang yang berilmu mengamalkan ilmunya, maka akan menjadi amal jariyah di akhirat.
- Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat
Menurut pendapat Imam Syafi’i, ” مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ”
Arrinya : Barang siapa yang menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu.
Menuntut ilmu tidak hanya ilmu agama saja, kita harus seimbang antara akhirat dan keduniawian. Seperti mempelajari pembentukan alam semesta dengan metode sains tetapi juga didasari dengan ilmu agama bahwa alam semesta dan isinya ini ada karena diciptakan oleh Allah SWT.
- Selalu berhati-hati dalam bertindak
Setiap penyesalan selalu datang di akhir, oleh karena itu perlunya berpikir sebelum bertindak. Seperti halnya dalam memilih keyakinan. Orang yang berilmu pasti memikirkan terlebih dahulu jika menentukan keyakinan. Karena keyakinan adalah jalan yang akan membawa kita kepada kehidupan sesungguhnya yaitu akhirat. Islam mengajarkan kita untuk jangan menyembah selain Allah. Bagaimana cara kita meyakinkan diri bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah oleh setiap muslim? oleh karena itu harus didasari ilmu pengetahuan yang cukup.
Dari pernyataan di atas, iItulah 5 keutamaan orang yang berilmu pengetahuan. Sebagai seorang muslim, kita harus menyiapkan bekal kita untuk kehidupan yang kekal. Seperti yang dikatakan oleh Mu’adz Bin Jabal r.a “ “Belajarlah ilmu, sesungguhnya mempelajari ilmu adalah suatu kebaikan, mencari ilmu adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih, membahas suatu ilmu adalah jihad, bersungguh-sungguh terhadap ilmu adalah pengorbanan, mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak memiliki pengatahuan adalah sedekah”. [] NAJWA KHOFIFAHTUL
Editor : Ahmad Firman Syah