Almuhtada.org – Doa merupakan amalan yang utama apalagi bagi kita seorang muslim. Ketika seseorang hendak melangitkan do’a pasti dia akan mengharapkan ijabah atas semua doanya.
Tetapi yang perlu diketahui adalah potensi ijabahnya doa seseorang itu merupakan doa muslim yang shalih.
Lalu bagaimana hukumnya jika kita meminta doa kepada muslim lainnya untuk mendoakan kita?
Seorang muslim pernah bertanya kepada Syaikh Abdullah bin Jibrin mengenai perihal ini, Apa hukum seseorang mengatakan kepada sesama muslim, “tolong do’akan saya ya!”?
Sang Syaikh menjawab demikian,
Hal itu tidak mengapa. Terlebih lagi jika yang diminta doanya adalah orang yang shalih. Nabi muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berwasiat kepada para sahabatnya untuk meminta kepada para sahabatnya untuk minta kepada Uwais Al-Qorni agar ia mendoakan ampunan bagi mereka. Padahal Uwais Al-Qorni lebih ada di bawah para sahabat nabi dari sisi keutamaannya.
Sebagaimana dalam hadits nabi,
عن أَبي الدرداء رضي الله عنه: أنَّه سَمِعَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: “مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلمٍ يدعُو لأَخِيهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ إِلا قَالَ المَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ”. رواه مسلم.
Artinya: “Dari Abu Darda’ Ra., bahwa beliau mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada seorang muslim mendoakan saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat mengatakan: “Dan bagimu seperti yang engkau doakan!”. (HR. Muslim no. 2732)
Allah ta’alaa pernah menceritakan dalam Al-Qur’an mengenai kisah Nabi Nuh ‘Alahi Salam yang memintakan ampunan bagi orang tuanya, dan bagi orang yang masuk kedalam rumahnya dalam keadaan beriman.
Tetapi ada satu hal yang Allah larang disini, yakni memohonkan ampunan kepada orang-orang Musyrik. [] Lailia Lutfi Fathin
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
