Guest Lecture: Penguatan Hak-hak Sipil di Indonesia

Semarang, Pesantren Riset Al-Muhtada kembali mengadakan Guest Lecture dengan tema Penguatan Hak-hak Sipil di Indonesia. Awaludin Marwan yang merupakan kandidat doktor dari Utrecht University Belanda menjadi narasumber pada hari Selasa malam tanggal 23 Oktober 2018. Awaludin Marwan menyatakan bahwa hak-hak sipil sesungguhnya lahir karena tuntutan dari kaum liberal. Di Indonesia hak-hak sipil muncul begitu kuat setelah adanya reformasi tahun 1998. Sebelumnya hak-hak sipil sesungguhnya sudah ada, tetapi hak-hak sipil yang ada di Indonesia belum terlalu kuat dan pengaturannya belum sekuat sekarang. Pasca amandemen konstitusi, barulah hak-hak sipil di Indonesia menguat. Hal tersebut seperti yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 A sampai dengan J. Penguatan hak-hak sipil yang ada di Indonesia menurut Awaludin Marwan menjadi poin penting. Beliau memberikan titik tekan bahwa dengan adanya penguatan hak-hak sipil di Indonesia. Ada bebrapa hal yang harus dilakukan oleh Warga Negara Indonesia khususnya warga sipil. Pertama hak-hak sipil terlebih dahulu harus diketahui. Kedua hak-hak sipil kemudian dipelajari serta dipahami secara rasional. Ketiga hak-hak sipil tersebut harus diperjuangkan sebagai bagian yang melekat pada diri manusia sebagai warga sipil.

Tiga poin penting yang disampaikan oleh Awaludin Marwan kemudian menjadi penarik peserta diskusi Guest Lecture untuk bertanya. Wihda Ikhvina Anfaul Ummat salah satu mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada bertanya terkait dengan bagaimana cara memperjuangkan hak-hak sipil yang melakat dalam diri manusia? Pertanyaan lain disampaikan oleh Rosalia Indah dan Dadang Prasetyo Aji yang juga merupakan mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada. Rosalia Indah menyatakan terkait dengan penegakan hak-hak sipil dalam realitas dilapangan. Adapun Dadang Prasetyo Aji menyatakan terkait dengan perbandingan hak-hak sipil di Indonesia dengan di Belanda. Awaludin Marwan yang juga merupakan peneliti di Satjipto Rahardjo Institute kemudian menjawab dan menjelaskan secara detail pertanyaan yang diajukan oleh mahasantri. Acara Guest Lecture diakhiri dengan foto bersama dan perkenalan antara mahasantri dengan narasumber. Acara yang berlangusng di Asrama Putera Pesantren Riset Al-Muhtada merupakan salah satu program rutin yang diselenggarakan untuk sharing ilmu dan pengalaman.

Baca Juga:  Guest Lecture: Menjadi Jurnalis Dakwah

Penulis: Ayon Diniyanto

Related Posts

Latest Post