Al Muhtada.org- Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta? Atau, pernahkah kamu punya keinginan untuk berpacaran? Memiliki seseorang yang dicintai dan mencintai kita?
Sebagai manusia, kita tentu pernah merasa tertarik, sayang, dan cinta kepada orang lain.
Perasaan tersebut sangat wajar dan manusiawi, akan tetapi tidak untuk diwujudkan dengan cara berpacaran karena dalam agama Islam, Allah melarang yang namanya pacaran. Di dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 32 disebutkan:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا ٣٢
Artinya: Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.
Ayat tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa mendekati zina itu dilarang apalagi pacaran.
Bagaimana tidak, aktivitas yang dilakukan dalam pacaran seringkali berorientasi pada perilaku maksiat yang mengarah pada zina. Kita harus selalu waspada karena hal-hal sederhana yang tampak sepele dapat berujung pada perbuatan zina, seperti memandang seseorang dengan penuh pujian.
Lantas, bagaimana caranya agar kita dapat menjaga keimanan dan tetap berada di jalan yang benar saat sedang dilanda perasaan cinta?
- Niat
Niat adalah kunci dari segala sesuatu. Ketika seseorang belum siap untuk menikah, sebaiknya ia manamkan niat yang kuat dalam hati untuk diam, menyimpan dengan rapat perasaannya hingga tiba waktu yang tepat
- Mendekatkan diri kepada Allah
Perasaan cinta yang tidak dilandasi oleh iman yang kuat akan membahayakan seseorang karena dapat membuaikan sehingga lalai pada hal-hal yang lebih penting. Jangan sampai perasaan kita tidak lagi suci karena kita menuruti hawa nafsu untuk berpacaran dan melakukan hal-hal negatif yang merugikan kita.
Oleh karena itu, kita harus mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa agar dijauhkan dari maksiat, atau membaca Al-Qur’an, sholawat, puasa, sholat tahajud, sholat taubat, dan amal ibadah yang lain.
- Sabar
Sabarlah akan perasaan cinta yang telah dianugerahkan kepada kita. Kalau bukan dengan cara sabar, mau dengan cara apa lagi kita menunggu takdir? (Pesan guru penulis)
Maka, bersabarlah. Yakinlah bahwa kesabaran akan membuahkan hasil yang tidak akan pernah mengecewakan kita.
- Perjuangkan dalam rangka pernikahan
Perasaan cinta memang layak diperjuangkan, jika waktunya sudah tepat. Sebagaimana pepatah mengatakan, obat jatuh cinta adalah menikah, maka perjuangkanlah dengan cara berdoa kepada Allah, sholat istikharah, dan selalu memperbaiki diri agar lebih siap dan pantas untuk menikah.
Disamping mencintai sesama makhluk Allah, ingatlah bahwa Allah lah zat yang paling berhak mendapatkan cinta kita. Jangan sampai hati kita kosong karena tidak punya rasa cinta sedikitpun kepada Tuhan kita, Allah swt.
Kita harus melupakan seseorang yang kita cintai apabila cinta tersebut membawa kita kepada keburukan. Jangan sampai pula, kita terjebak dengan jatuh cinta yang membuat kita kehilangan waktu untuk produktif karena terbuai di dalamnya. [] Nihayatur Rif’ah