Almuhtada.org – Manusia adalah makhluk paling sempurna diantara ciptaan Allah lainnya. Diberikan akal, pikiran, dan perasaan, manusia memiliki potensi yang luar biasa.
Terlepas dari kesempurnaan yang ada saya rasa semua orang pasti pernah memiliki masalah bahkan tak jarang dari mereka yang merasa masalah yang tengah mereka hadapi bukanlah porsinya padahal kita tahu bahwa Allah tidak akan salah memilih pundak.
Sering kali, apa yang kita anggap terbaik belum tentu terbaik di mata Allah, dan sebaliknya, apa yang kita pandang buruk belum tentu buruk di hadapan Allah.
Dalam Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah ayat 216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَࣖ
artinya:
“Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”.
Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu memberikan takdir yang terbaik untuk hamba-Nya, walaupun kadang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Terlepas dari kata perang pada arti diatas, kita highlight Kalimat Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
Manusia terkadang merasa paling tahu atas segala yang mereka rasakan didunia ini padahal masih banyak yang belum mereka ketahui
Saya menemukan sebuah quote yang bunyinya seperti ini
“Pada akhirnya, takdir Allah selalu memberikan yang terbaik walaupun terkadang harus mengeluarkan air mata untuk menerimanya.” (Umar bin Khattab)
Kutipan ini mengingatkan kita bahwa meskipun manusia diberikan kebebasan untuk berpikir dan bertindak, pada akhirnya semua hal yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah. Ketika menghadapi kesulitan, seringkali kita merasa berat dan tidak mampu memahami hikmah di balik setiap peristiwa.
Namun, dengan keimanan yang kuat, kita diajarkan untuk percaya bahwa segala sesuatu yang ditetapkan oleh Allah adalah yang terbaik untuk kita, meskipun harus melalui air mata dan kesedihan.
Kesadaran ini membawa manusia pada titik tertinggi dalam hidupnya, yaitu penerimaan terhadap takdir dengan ikhlas, serta keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. [] Adinda Aulia
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah