almuhtada.org Abu Nawas adalah seorang penyair handal pada masa nabi Muhammad Saw, walaupun begitu Abu Nawas adalah salah satu orang yang selalu melakukan maksiat dengan mAbuk-mAbukan, menjahili seseorang dengan menjahili salah satu orang buta buat buang air kecil di musholla dan banyak lagi kejahilan-kejahilan yang di lakukan oleh Abu Nawas.
Suatu ketika Abu Nawas dikabarkan meninggal dan pada saat itu juga Imam Syafii di beritahu oleh sahabat-sahabatnya tetapi Imam Syafii dengan mendengar kabar bahwasanya Abu Nawas meninggal Imam Syafi’i tidak mau mengurus jenazahnya Abu Nawas.
Karena Imam Syafii berfikir semasa kehidupan Abu Nawas seringkali berbuat maksiat, jadi Imam Syafii tidak mau mengurusi jenazahnya Abu Nawas sampai mensholatkan Abu Nawas pun Imam Syafi’i tidak mau melakukannya.
Suatu ketika Imam Syafi’i terketuk hatinya ia datang sebelum Abu Nawas dimandikan Imam Syafi’i menemukan secarik kertas yang membuat Imam Syafii terketuk hatinya bahkan Imam Syafi’i menangis membaca secarik kertas itu.
Itu adalah syair dari Abu Nawas yang berbunyi
إِلٰـهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلَا أَقْوَى عَلَى النَّارِ الْجَحِيْمِ
فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ
ذُنُوْبِيْ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَــالِ # فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً يَا ذَا الْـجَلَالِ
وَعُمْرِيْ نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبِيْ زَائِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
إِلٰـهِيْ عَبْدُكَ الْعَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُـوْبِ وَقَدْ دَعَـاكَ
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ أَهْلٌ # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ يَرْجُوْ سِوَاكَ
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga
Tapi aku tidak kuat dalam neraka jahim
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku
Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar
Dosaku bagaikan bilangan pasir
Maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah
Bagaimana aku menanggungnya َ
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu َ
Maka jika engkau mengampuni
Maka Engkaulah yang berhak mengampuni.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?
Pada saat itulah Imam Syafi’i bersedia mensholatkan Abu Nawas setelah membaca secarik kertas syair Abu Nawas, yang di mana awalnya Imam Syafi’i tidak mau sama sekali mengurusi jenazahnya Abu Nawas bahkan hanya sekedar mensholatkan pun Imam Syafi’i tidak mau.
Karena Imam Syafii tau perbuatan di masa Abu Nawas masih hidup dengan segala kelakuannya setelah mengetahui secarik kertas itu Imam Syafii sadar bahwasanya Abu Nawas adalah salah satu orang yang selalu bertaubat kepada Allah SWT.
Maka dari itu janganlah pernah kita putus dengan doa-doa taubat kita kepada Allah SWT karena Allah SWT adalah Tuhan yang maha besar dan juga maha pengampun bagi segala kesalahan yang di lakukan oleh umatnya. [] Muhammad Nadif











