Inilah Sebab Mengapa Umat Islam Mudah Terpecah Belah

Orang Islam yang sedang berkomitmen untuk menjaga persatuan (almuhtada.org - freepik.com)

almuhtada.org – Beberapa dekade terakhir kita seringkali mendengar berita konflik hingga peperangan di berbagai belahan dunia. Mirisnya, berita tersebut banyak yang datang dari negara-negara muslim seperti di Timur Tengah. Kasus perang saudara hingga pembantaian massal akibat berbeda pandangan politik menegaskan bahwa umat Islam sedang tidak baik-baik saja.

Ikatan persaudaraan yang seharusnya kuat dalam Diinul Islam, kini tampaknya semakin terkikis hingga menyisakan kehancuran yang perlahan, menjadikan Islam semakin melemah. Padahal, Allah SWT telah berfirman dalam QS Al-Hujurot ayat 10 yang berbunyi :

Baca Juga:  Kondisi Mesir di Bawah Naungan Islam

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya : Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Dalil di atas cukup menjadi alasan mengapa sesama umat Islam dilarang saling bermusuhan. Tidak hanya di Timur Tengah, di lingkungan sekitar kita juga sering mendapati gesekan antar muslim karena hal sepele seperti perbedaan madzhab, hingga perbedaan pilihan calon.

Lantas di mana rasa ukhuwah yang amat digaungkan Rasulallah SAW? Bukankah persaudaraan umat Islam bagaikan satu tubuh yang jika salah satu bagian merasa sakit, maka bagian tubuh lain turut merasakannya.

Keretakan ukhuwah ini menjadi celah bagi orang-orang yang membenci Islam dengan mengadu domba, propaganda, hingga kudeta untuk menghancurkan Islam tanpa turun tangan secara langsung. Kita bisa lihat fenomena ini dari media-media barat yang sering memunculkan berita di media untuk menjadikan citra umat Islam semakin buruk dengan adanya framing negatif dan menyebarkan Islamofobia.

Baca Juga:  Jangan Lebih Cinta Dunia Melebihi Cinta-Nya Allah!

Agama Rahmatan Lil Alamin kini terkesan senang sekali berbuat kerusakan dan permusuhan. Padahal, pada zaman Nabi Muhammad, Islam terkenal dengan agama pembawa kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.

Untuk itu, kita sebagai generasi muda penerus peradaban Islam, haruslah menjadi salah satu agent of change dalam membangkitkan kembali citra positif Islam yang saat ini telah terkubur [Hanum Salsabila]

Related Posts

Latest Post