Hijrah Hati: dari Gundah Menuju Tenang Bersama Allah

Salah satu proses kita mendekatkan diri kepada Allah dengan beribadah kepadanya (id.pinterest.com – almuhtada.org)

almuhtada.org – Setiap manusia pasti pernah merasakan kegelisahan. Ada kalanya hati terasa sesak, gelisah, cemas, pikiran kalut, bahkan tak tahu arah. Padahal, tak jarang kebutuhan duniawi sudah terpenuhi, seperti rezeki, pekerjaan, dan lain-lain.

Lalu mengapa hati kita tetap merasa gundah atau gelisah?

Dalam Islam diajarkan bahwa ketenangan hati tak selalu bergantung pada banyaknya rezeki dan tingginya jabatan, melainkan pada sejauh mana kita mendekatkan diri kepada Allah.

Baca Juga:  Jatuh Cinta pada Proses

Maka di sinilah pentingnya hijrah hati, yaitu berpindah dari hati yang dekat dengan dunia menjadi hati yang lebih dekat kepada Allah.

Apa Itu Hijrah Hati?

Hijrah hati bukanlah sekadar berpindah tempat ataupun meninggalkan suatu kebiasaan buruk menuju kebiasaan yang lebih baik. Lebih dari itu, hijrah hati adalah proses penyucian batin dari kotornya pikiran.

Proses ini bisa dimulai dari niat untuk memperbaiki diri, menjauhkan diri dari penyakit hati seperti dengki, riya, sombong, serta kecintaan berlebihan terhadap dunia.

Dengan demikian, hijrah hati adalah perjalanan menuju tauhid yang murni lalu menjadikan Allah satu-satunya tempat bergantung, berharap, dan bersandar.

Mengapa Hati Bisa Gelisah?

Biasanya kegelisahan muncul ketika hati terlalu dekat dengan dunia, sehingga rasa keinginan yang tak pernah puas, rasa takut kehilangan, hingga rasa iri pada orang lain terlalu kuat. Hal tersebut membuat jiwa tidak damai.

Baca Juga:  Cinta yang Tak Nampak: Love Language Allah SWT kepada Setiap Hamba-Nya

Dalam Al-Qur’an disebutkan:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Ayat ini menegaskan bahwa sumber ketenangan hati yang sejati adalah dzikrullah, yaitu selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan.

Bagaimana Cara Hijrah Hati?

Ada banyak cara untuk melakukan hijrah hati, tergantung kondisi dan kemampuan seseorang, dengan catatan bahwa niat hijrah harus benar-benar muncul dari dalam hati. Beberapa cara umum yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Menguatkan Tauhid dan Tawakal

Yakinlah bahwa hanya Allah yang berkuasa atas hidup dan mati kita. Semakin kita berserah diri (tawakal), semakin ringan hati menghadapi ujian.

  1. Dekat dengan Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya obat hati. Dengan membacanya, mentadaburinya, dan mengamalkan isinya, Al-Qur’an akan menjadi cahaya yang mengusir kegelisahan hati.

Baca Juga:  Keteguhan Iman Bilal bin Rabah: Teladan di Tengah Penyiksaan
  1. Perbanyak Zikir dan Doa

Zikir membuat hati selalu terhubung dengan Allah. Sebagaimana firman-Nya:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Ayat ini menjelaskan bahwa zikir adalah kunci ketenangan batin, sekaligus pengingat agar kita tidak larut dalam kesibukan dunia.

  1. Menjaga Ibadah Wajib dan Sunnah

Shalat tepat waktu, puasa, sedekah, dan amal sunnah lainnya adalah benteng hati dari kegelapan.

  1. Memperbaiki Lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku. Jika kita sering bergaul dengan orang lalai, hati kita bisa ikut lalai. Sebaliknya, jika kita dekat dengan orang saleh, besar kemungkinan hati kita ikut terjaga.

Baca Juga:  Makanan Halal dan Thayib: Kunci Kesehatan Jasmani dan Rohani
  1. Muqorobah (Merasa Diawasi Allah)

Tanamkan perasaan bahwa Allah selalu melihat kita. Hal ini akan membuat hati lebih tenang serta menjauhkan kita dari maksiat.

Buah dari Hijrah Hati

Ada banyak manfaat dari hijrah hati. Pada dasarnya, jika kita dapat berpikir dengan tenang, semua hal bisa dilewati tanpa merasa gelisah. Buah dari hijrah hati antara lain adalah ketenangan jiwa, kesabaran dan keikhlasan, hidup penuh makna, serta kekuatan menghadapi cobaan.

Namun perlu diingat, hijrah hati bukanlah proses yang mudah dan instan. Ia membutuhkan waktu, kesabaran, serta ketekunan dalam menghadapi jatuh bangun. Yang terpenting adalah istiqamah.

Kegelisahan sejatinya adalah panggilan agar kita kembali kepada Allah. Semakin kita mendekat kepada-Nya, semakin hati terasa tenang.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya qana’ah (merasa cukup) dengan apa yang diberikan.” (HR. Muslim)

Baca Juga:  Inilah Pentingnya Membangun Mindset Positif di Tengah Kesibukan Yang Melanda!

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk berhijrah hati, dari gelisah menuju ketenangan, dari lalai menuju sadar, dan dari jauh menuju dekat dengan Allah.

[Nafis Naufal Al Bana]

Related Posts

Latest Post