almuhtada.org – Pernah ga kita memiliki sebuah impian yang susah di gapai, impian yang mustahil direalisasikan? Mungkin kita semua pernah mengalaminya, tapi ingatlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dan berdoa.
Mari berkaca dari kisah sejarah Sultan Muhammad Al Fatih yang berhasil menaklukkan Konstantinopel. Membebaskan Konstantinopel adalah salah satu cita-cita dari Sultan Muhammad Al Fatih sejak kecil.
Ditambah dengan Hadist Rasulullah yang berbunyi “Jika dunia ini hanya satu hari, maka Allah akan memperpanjang waktu sampai ada satu pemuda yang berhasil menaklukkan Konstatinopel”.
Dalam Hadist lain berkata “Konstatinopel akan jatuh ke tangan Islam, sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin di masa itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan di masa itu”.
Dengan adanya Hadist tersebut membuat Sultan Muhammad Al Fatih semakin termotivasi dan percaya diri bahwa ia akan bisa menaklukkan Konstantinopel.
Ia pun belajar dan mempersiapkan pasukan untuk pembebasan Konstatinopel, dan beliau berhasil merealisasikan impiannya pada tanggal 29 Mei 1453 M.
Akhirnya Konstantinopel berhasil ditaklukkan oleh kaum muslimin di bawah komando Muhammad Al Fatih, cita cita beliau dari kecil. Tapi beliau tidak pernah takut untuk berusaha, belajar, dan merealisasikan. Allah pun membalas doa dan usaha dari Muhammad Al Fatih beserta pasukannya.
Itulah sedikit kisah sejarah yang dapat dikaitkan dengan judul ini dan inilah salah satu manfaat belajar sejarah yaitu untuk menjadikan sejarah sebagai evaluasi dan motivasi supaya kita tidak gagal dengan cara yang sama atau supaya kita bisa termotivasi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar.
Sama halnya kita saat ini, mungkin kita merasa tidak mampu menggapai cita-cita yang terlalu tinggi. Tapi ketahulah bahwa cita-cita yang tinggi jika diiringi dengan usaha dan doa maka tidak akan sia-sia walaupun ternyata Allah belum mengizinkan kita memilikinya.
Ingatlah jangan pernah takut bermimpi, karena mimpi itu adalah niat awal kita untuk tumbuh dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jangan lupa pula mimpi yang disiapkan tanpa adanya gertakan atau usaha adalah fiktif belaka, oleh sebab itu iringilah mimpi kita dengan usaha dan doa, jika Allah berkehendak maka jadilah. [Nabila Putri]