Bukan Orang Lain! Inilah Musuh Terbesar yang Menghalangi Perubahanmu

Ilustrasi simbol perubahan diri (canva.com/pressureUA - almuhtada.org)

almuhtada.org Setiap orang pasti punya keinginan untuk menjadi lebih baik, meninggalkan kebiasaan buruk, membangun hidup yang lebih disiplin, atau memberi manfaat lebih banyak untuk orang lain. Namun kenyataannya, tidak sedikit yang merasa stuck. Sudah tahu harus berubah, tapi langkah terasa berat. Kenapa begitu?

Dalam channel youtubenya, ustadz Sonny Abi Kim dalam segmen Inner Game Q&A menjelaskan bahwa penghalang terbesar perubahan bukan datang dari luar, melainkan dari dalam diri kita sendiri. Beliau menyebutnya sebagai internal block, tembok batin yang sering kali tidak kita sadari.

Mengapa Kita Sulit Berubah?

Ada beberapa bentuk hambatan dalam diri yang membuat kita sulit untuk melangkah lebih maju. Pertama, keyakinan batin yang salah (limiting belief), seperti “Aku memang sudah begini dari dulu, mustahil berubah.” Pikiran semacam ini membuat seseorang berhenti sebelum mencoba.

Baca Juga:  Bingung Cara Menegur Imam yang Salah dalam Salat? Berikut Penjelasannya!

Kedua, rasa takut gagal atau takut dinilai orang lain yang mengakibatkan banyak orang lebih memilih bertahan di zona nyaman, meski dalam hati tahu ia butuh suatu perubahan. Ketiga, kebiasaan menunda dan menggantungkan pada mood, kemajuan tidak lahir dari menunggu perasaan enak, melainkan dari disiplin kecil yang diulang setiap hari.

Keempat, lingkungan yang tidak suportif yang sering kali membuat semangat baru tumbuh layu karena komentar negatif orang sekitar. Selain itu, kebiasaan buruk yang sudah berulang kali dilakukan membuat otak terbiasa dengan jalur yang lama. Tanpa sadar, kita kembali menapaki jalan yang sama meski tahu itu tidak baik.

Langkah Praktis untuk Memulai Perubahan

Lalu, bagaimana caranya kita bisa benar-benar berubah? Ustadz Sonny memberikan beberapa langkah sederhana yang bisa langsung kita coba.

  1. Sadari kapan kebiasaan buruk muncul, apa pemicunya, dan apa perasaan yang menyertainya. Maka dari itu, dengan sadar kita akan punya kendali untuk mengubahnya.
  1. Mengganti kebiasaan, jangan hanya berhenti, tapi isi ruang kosong dengan pola yang baru. Misalnya, mengganti kebiasaan rebahan sambil scroll dengan berjalan pagi atau mendengar podcast positif.
  2. Membangun lingkaran positif dengan mencari orang-orang yang mendukung perubahan, minimal satu atau dua orang. Mereka bisa menjadi cermin sehat ketika kita mulai goyah.
    Baca Juga:  Ketika Doa Terjawab maupun Tidak, Seorang Muslim Harus Tetap Berbahagia, Simak Penjelasannya!
  3. Mulai dari langkah kecil dan tidak perlu langsung besar. Nabi Muhammad SAW bersabda di antara amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang dawam, yang konsisten meskipun kecil, meskipun sedikit. Menang kecil yang diulang akan menumbuhkan rasa percaya diri.
  4. Punya visi besar lalu tanyakan pada diri sendiri kalau saya tidak berubah, 5 tahun lagi hidup saya akan seperti apa? Dan kalau saya berubah, apa yang akan saya dapatkan?

Rumus 3M yang Mengubah Hidup

Perubahan bukan soal niat besar semata, tapi soal kesadaran, keberanian, dan konsistensi. Rumusnya sederhana 3M, Melek terhadap pola negatif, Mengganti dengan pola baru, lalu Mengulang sampai terbentuk kebiasaan positif. Jika dijalankan terus, lambat laun kebiasaan baru itu akan membentuk karakter, dan karakterlah yang pada akhirnya menentukan nasib kita. [Miftahudin]

Related Posts

Latest Post