Yakin Salatmu Sah? Simak 13 Rukun Salat Ini!

Ilustrasi seorang muslim salat dengan penuh kekhusyukan. (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Salat merupakan ibadah yang paling pokok dalam Islam. Kewajiban ini berlaku dalam segala keadaan, baik ketika sehat maupun sakit. Allah SWT menegaskan hal tersebut dalam firman-Nya di surat An-Nisa ayat 103:

 

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ….

 

Artinya: “… Sesungguhnya, salat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

 

Oleh karena itu, agar salat diterima dan sah di sisi Allah, seorang muslim harus memahami dan melaksanakan seluruh rukunnya dengan benar. Merujuk pada Fiqh Salat karya Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, ada 13 rukun salat yang wajib diperhatikan.

Baca Juga:  Benarkah Berdoa di Sosial Media sama dengan Pamer?

Pertama adalah niat dalam hati dengan tujuan jelas, misalnya salat fardu atau sunnah. Kedua, takbiratul ihram dengan mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat tangan sejajar bahu. Hal ini sebagaimana diriwayatkan Abdullah bin Umar RA dalam hadis Bukhari, Nasa’i, dan Baihaqi tentang cara Rasulullah SAW memulai salat. Rukun berikutnya adalah berdiri bagi yang mampu, kecuali jika ada halangan syar’i seperti sakit.

 

Rukun keempat ialah membaca Al-Fatihah dengan sempurna. Setelah itu, rukuk dengan tuma’ninah disertai bacaan tasbih. Dalam sebuah hadits, Abdullah bin Umar RA berkata:

 

“Aku melihat Rasulullah SAW membuka takbir dalam salat, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga menjadikan keduanya sejajar dengan kedua bahunya. Bila Rasulullah SAW bertakbir untuk rukuk, beliau melakukan hal yang sama. Jika beliau mengatakan ‘Sami’allaahu liman hamidah’, beliau melakukan hal yang sama kemudian mengatakan ‘Rabbanaa lakal hamdu’. Namun, beliau tidak melakukan hal itu ketika bersujud, dan tidak pula ketika bangun dari bersujud.” (HR Bukhari, Nasa’i dan Baihaqi)

 

Rukun ketujuh adalah sujud dua kali dengan menempelkan dahi, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung telapak kaki ke lantai, disertai tuma’ninah. Beberapa bacaan sujud yang dianjurkan antara lain:

Baca Juga:  Al-‘Ula, Kota yang Dijauhi Rasulullah SAW! Berikut Penjelasannya!

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Latin: Subḥana rabbiyal a’lā wa biḥamdihi

Artinya: “Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi dan segala puji hanya bagi-Nya.”

 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Latin: Subhānakallāhumma rabbanā wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī

Artinya: “Mahasuci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku.”

 

Selanjutnya adalah duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah, yang disebut duduk iftirasy. Doa yang bisa dibaca antara lain:

Baca Juga:  Bolehkah Wanita Memakai Parfum? Begini Penjelasan Islam

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِيى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَارْزُقْنِي

Latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii wahdinii wa’aafinii war zukni

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah aku petunjuk dan anugerahilah aku rizki.”

 

Atau bisa membaca doa singkat:

 

رب اغْفِرلي رب اغْفِرلي

Latin: Robbighfirlii Robbighfirlii

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, ampunilah aku.”

Baca Juga:  Bolehkan Umat Islam Hormat pada Bendera Merah Putih? Ini Jawabannya!

Setelah itu, membaca tasyahud baik awal maupun akhir. Tasyahud awal berbunyi:

 

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ

 

Latin: At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. as salaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah. Allahumma shalli ‘alaa Muhammad.

 

Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya, dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.”

Baca Juga:  Inilah yang Menyebabkan Seseorang Terjebak dalam Lingkaran Kemiskinan

Pada tasyahud awal dilakukan duduk iftirasy, sedangkan pada tasyahud akhir dilakukan duduk tawarruk. Duduk tawarruk adalah duduk dengan menegakkan kaki kanan, menghamparkan kaki kiri ke depan di bawah kaki kanan, dan duduk langsung di lantai.

 

Tasyahud akhir dilanjutkan dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bacaan shalawat yang dianjurkan adalah:

 

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد

 

Latin: Allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. wabaarik’alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.

 

Artinya: “Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

Baca Juga:  Hati-Hati Tipu Daya Zona Nyaman, Sebab Hati Sulit Tawakkal

Salat kemudian ditutup dengan salam, menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan: Assalamualaikum warrahmatullah.

 

Pada hakikatnya, seluruh rukun tersebut harus dilaksanakan secara berurutan dan tidak boleh tertukar. Dengan begitu, salat akan sah, sempurna, dan diterima oleh Allah SWT.

 

Wallahu a’lam. [] Risqie Nur Salsabila Ilman

Related Posts

Latest Post