Keutamaan Sedekah Subuh

Keutamaan sedekah subuh (sumber: Freepik - almuhtada.org)

almuhtada.org – Sedekah merupakan salah satu amalan utama dalam Islam yang diperintahkan langsung dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam berbagai hadits. Salah satu bentuk sedekah yang memiliki waktu khusus adalah sedekah subuh, yaitu sedekah yang dilakukan pada waktu pagi hari setelah salat Subuh. Amalan ini diyakini membawa banyak keberkahan dan keutamaan.

 

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

Baca Juga:  Nu’aiman, Sahabat yang Menghibur dan Pejuang yang Tangguh

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik,”

(QS. Al-Baqarah: 195)

 

Ayat ini menjadi pengingat bahwa membelanjakan harta di jalan Allah, termasuk bersedekah di waktu Subuh, merupakan bentuk kebaikan yang dicintai oleh Allah SWT. Sedekah bukan hanya menolong sesama, tetapi juga menyelamatkan diri dari kehancuran moral dan spiritual.

Baca Juga:  Amal Jama’i: Kunci Utama untuk Mencapai Tujuan Bersama

Praktik sedekah subuh tidak berbeda secara teknis dari sedekah pada waktu lain, yakni memberi sesuatu yang bermanfaat, baik harta maupun nonharta, kepada mereka yang membutuhkan. Namun, waktunya yang istimewa menjadikannya amalan yang sangat dianjurkan.

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

 

Hadis ini menunjukkan bahwa sedekah subuh menjadi momen yang disaksikan langsung oleh para malaikat, yang mendoakan kebaikan bagi orang yang bersedekah dan memohon kebinasaan bagi mereka yang kikir. Inilah yang membuat waktu subuh menjadi momen istimewa untuk memulai hari dengan keberkahan.

 

Selain itu, dalam hadits lain disebutkan bentuk sedekah yang paling utama, yaitu ketika seseorang masih sehat dan dalam kondisi sulit untuk memberi:

 

“Seorang pria mendatangi Rasulullah dan bertanya: Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling afdol? Maka Beliau menjawab: Kamu bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin, dan kamu berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si fulan dan ini untuk fulan. Dan ingatlah pada saat di ujung nyawa seperti itu, harta memang untuk si fulan (yakni yang akan diwariskannya)”

(HR. Shahih Muslim)

 

Hadis ini mengajarkan bahwa nilai sedekah akan lebih tinggi saat dilakukan dalam kondisi sulit, termasuk saat seseorang merasa berat untuk memberi. Maka, sedekah subuh yang dilakukan di awal hari, saat diri baru bangun dari kenyamanan malam mencerminkan bentuk keikhlasan dan kesungguhan dalam beramal.

 

Sedekah subuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memasukkan uang ke kotak amal setelah salat Subuh di masjid, mengirim donasi ke lembaga sosial, atau bahkan memberi kepada keluarga dan tetangga yang membutuhkan. Tidak hanya bernilai pahala, amalan ini juga diyakini membuka pintu rezeki, sebagaimana disampaikan dalam berbagai nasihat ulama.

 

Menjalankan sedekah subuh secara konsisten tidak hanya menjadikan kita bagian dari orang-orang yang dicintai Allah, tetapi juga memperkuat ikatan kita dengan sesama dan menjaga hati dari sifat kikir.

 

Wallahu a’lam. []Risqie nur salsabila

Related Posts

Latest Post