Menutup Aurat Bukan Karena Suci, Tapi Karena Taat!!

Gambar ilustrasi seseorang dengan pakaian tertutup dan belum tertutup (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Di zaman sekarang ini, seringkali berpakaian yang sopan dianggap aneh. Beberapa ada yang dicibir “sok alim” dan ada juga yang dibilang “gak kekinian” atau “kuno”. Padahal berpakaian sopan bukan tentang menunjukkan kesucian diri namun tentang ketaatan dan rasa malu sebagai hambaNya.

Agama islam mengajarkan tentang “haya”, yaitu rasa malu menjadi bagian dari iman. Malu disini contohnya malu untuk melanggar aturan Allah, malu untuk mempertontonkan sesuatu yang seharusnya dijaga, dll. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda “Malu itu sebagian dari iman”. Maka semakin kuat iman seseorang, semakin kuat pula rasa malunya termasuk dalam cara berpakaian.

Berpakaian sopan bukan hanya soal kain dan panjangnya lengan. Seorang muslim baik laki-laki maupun perempuan diperintahkan untuk menutup aurat dengan layak. Allah SWT berfirman :

“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka…(QS. An-Nur ayat 31).

Ayat tersebut bukan hanya perintah, tapi juga ajakan untuk menjaga martabat dan kehormatan. Allah SWT ingin hambanya menjaga diri bukan karena takut pandangan manusia tapi karena cinta dan taat kepada-Nya.

Mungkin seringkali terdengar “yang penting hatinya dulu dibenahi”. Tentu benarl, tapi kalau bisa dua-duanya kenapa harus pilih salah satu? Bukankah lebih baik memperbaiki hati dan penampilan secara bersamaan? Menutup aurat bukan menandakan sudah sempurna dalam agama, tapi itu tanda mau taat walaupun masih banyak kekurangan lainnya. Allah SWT mencintai hamba yang mau terus belajar dan memperbaiki diri.

Baca Juga:  Aurat yang Sering di Sepelekan Muslimah Zaman Sekarang

Saat seseorang memilih untuk berpakaian sopan, itu adalah keputusan besar. Tidak mudah melawan arus tren yang sering mengabaikan batas kesopanan. Maka, orang-orang seperti ini layak didukung dan dikuatkan bukan direndahkan dengan label “sok suci”.

Jadi, berpakaian sopan bukan tentang siapa yang paling benar atau paling suci. Ini tentang siapa yang mau patuh, meski sedang berjuang. Karena dalam pandangan Allah yang penting bukan penilaian manusia, tapi seberapa jauh kita mau berjalan mendekat pada-Nya. [Neha Puspita Arum]

 

Related Posts

Latest Post