Almuhtada.org – Dalam perjalanan kehidupan manusia, ujian tidak hanya hadir dalam bentuk kesulitan, kemiskinan, atau kegagalan. Justru, seringkali ujian yang lebih berat datang saat seseorang berada di puncak keberhasilan. Ketika kekuasaan, harta, dan pencapaian diraih mengubah cara kita memperlakukan orang lain
Saat berada dalam keterbatasan, manusia yang diuji adalah kesabarannya. Namun, saat dianugerahi kelapangan, yang diuji justru adalah keikhlasan dan kerendahan hatinya. Tidak sedikit orang bisa bertahan di tengah kesulitan, namun tidak sedikit pula yang kehilangan arah saat hidup menjadi mudah.
Kemudahan hidup sering kali memperlihatkan sifat asli manusia, membuka ruang bagi rasa sombong, angkuh, dan meremehkan orang lain. Padahal, hidup itu seperti naik tangga yang licin. Kapan saja kita bisa goyah, kapan saja kita bisa jatuh. Dan di situ kita sadar, tidak ada yang benar-benar kekal dalam hidup ini.
Harta, jabatan, dan pencapaian sejatinya tidak menciptakan identitas baru bagi seseorang. Semua itu hanya memperlihatkan siapa dirinya yang sebenarnya. Dalam konteks ini, penting untuk memahami dan menyadari bahwa semakin tinggi posisi seseorang, semakin besar pula tanggung jawab moral yang harus dipikul.
Ibarat kita sedang naik tangga dalam hidup, disinilah banyak orang yang terlena dan terbesit rasa diri inu lebih baik dari orang lain. Berada di posisi tinggi bukan berarti meninggikan diri di atas orang lain, melainkan meningkatkan nilai kemanusiaan melalui kerendahan hati dan penghargaan terhadap sesama. Karena Value kita bukan diukur dari jabatan, kekayaan, atau prestasi, tetapi dari seberapa besar kita menghargai orang lain di sepanjang perjalanan hidup kita.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan panduan mulia tentang pentingnya menjaga kerendahan hati, sebagaimana dalam sabda beliau:
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
‘’Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain” (HR Muslim no. 2865)
Pesan untuk kita semua jadilah padi yang semakin berisi semakin merunduk, hidup itu bukan tempat berlomba menaiki tangga kehidupan tapi perjalanan menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang tetap respect walau hebat dan yang tetap rendah hati walau sedang berada di ppunca. Value seseorang bukan dilihat seberapa tinggi ia berdiri tapi seberapa besar ia mengahrgai orang lain hidup itu bukan soal bertahan tapi soal bagaimana hidupmu menjadi bermakna. [] Adinda Aulia
Editor : Aulia Cassanova